Rabu, 06 Oktober 2010

perkembangan remaja akhir



2.1 Definisi

Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadan. Remaja digolongkan menjadi 3 yaitu remaja awal, remaja madya dan remaja akhir. Remaja awal yaitu remaja yang berusia 12-15 tahun, remaja madya yaitu berusia 15-18 tahun. Mar`at dan Monks menyimpulkan bahwa Remaja akhir yaitu remaja yang berusia 18-21 tahun, sedangkan menurut Hurlock pada wanita remaja akhir adalah 17-21 tahun dan pria 17 tahun 6 bulan - 21 tahun dan menurut Mappiare remaja akhir yaitu berusia 17/18 – 21/22 tahun.



2.2 Perubahan Fisik Pada Masa Remaja

Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :

1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks :

a. Terjadinya haid pada remaja puteri (menarche)

b. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki

2. Tanda-tanda seks sekunder

a. Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak

b. Pada remaja puteri ; pinggul melebar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan (pubis).



2.3 Masa remaja akhir (17-21 tahun)

Setelah remaja telah ditentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhi tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup masuklah individu dalam masa dewasa. Dengan cirri khas antara lain :

1. Pengungkapan kebebasan diri

2. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya

3. Mempunyai citra jasmani dirinya

4. Dapat mewujudkan rasa cinta

5. Mampu berfikir abstrak.

Pada remaja akhir sudah mulai terpolakan aktifitas seksual melalui langkah pendidikan hingga terbentuk pola hubungan antar pribdi yang sungguh-sungguh matang sesuai dengan kesempatan yang ada. Fase ini merupakan inisiasi kearah hak, kewajiban, kepuasan, dan tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga nagara.

Tugas perkembangan pada fase remaja akhir adalah economically. Intellectually, dan emotionally self sufficient. Setelah individu melewati enam fase perkembangan kepribadian, ia mencapai taraf kedewasaan, yaitu menjadi pribadi manusia yang matang dan setelah itu memasuki usia lanjut.

1. Pemeriksaan Antopometrik

Meningkatnya tinggi dan berat badan biasanya terjadi selama laju pertumbuhan remaja. Pada remaja akhir , anak perempuan mencapai 90-95% dari tinggi badan dewasa pada masa menarce dan mencapai tinggi penuh pada usia 16-17 tahun sementara anak laki-laki lebih tinggi sampai usia 18-20 tahun.

2. Kebutuhan fisiologis pada remaja akhir

Karakteristik karakteristik perilaku dan pribadi pada masa remaja akhir, meliputi aspek : fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial, moralitas, keagamaan, konatif, emosi afektif dan kepribadian, sebagai berikut:

a. Fisik meliputi;

a) Laju perkembangan secara umum kembali menurun, sangat lambat.

b) Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan orang dewasa.

c) Siap berfungsinya organ-organ reproduktif seperti pada orang dewasa.

b. Psikomotor meliputi;

a) Gerak gerik mulai mantap.

b) Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada keterampilan yang menunjang kepada persiapan kerja.

c. Bahasa maliputi;

a) Lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu yang dipilihnya.

b) Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung nilai-nilai filosofis, ethis, religius.

d. Perilaku Kognitif meliputi;

a) Sudah mampu meng-operasikan kaidah-kaidah logika formal disertai kemampuan membuat generalisasi yang lebih bersifat konklusif dan komprehensif.

b) Tercapainya titik puncak kedewasaan bahkan mungkin mapan (plateau) yang suatu saat (usia 50-60) menjadi deklinasi.

c) Kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak dan kemantapannya

e. Perilaku Sosial meliputi;

a) Bergaul dengan jumlah teman yang lebih terbatas dan selektif dan lebih lama (teman dekat).

b) Kebergantungan kepada kelompok sebaya berangsur fleksibel, kecuali dengan teman dekat pilihannya yang banyak memiliki kesamaan minat.

f. Moralitas meliputi;

a) Sudah dapat memisahkan antara sistem nilai – nilai atau normatif yang universal dari para pendukungnya yang mungkin dapat ber-buat keliru atau kesalahan.

b) Sudah berangsur dapat menentukan dan menilai tindakannya sendiri atas norma atau sistem nilai yang dipilih dan dianutnya sesuai dengan hati nuraninya.

c) Mulai dapat memelihara jarak dan batas-batas kebebasan- nya mana yang harus dirundingkan dengan orang tuanya.

g. Perilaku Keagamaan meliputi;

a) Eksistensi dan sifat kemurah-an dan keadilan Tuhan mulai dipahamkan dan dihayati menurut sistem kepercayaan atau agama yang dianutnya.

b) Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan hati nuraninya sendiri secara tulus ikhlas

c) Mulai menemukan pegangan hidup

h. Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian meliputi;

a) Sudah menunjukkan arah kecenderungan tertentu yang akan mewarnai pola dasar kepribadiannya.

b) Reaksi-reaksi dan ekspresi emosinalnya tampak mulai terkendali dan dapat menguasai dirinya.

c) Kecenderungan titik berat ke arah sikap nilai tertentu sudah mulai jelas seperti yang akan ditunjukkan oleh kecenderungan minat dan pilihan karier atau pendidikan lanjutannya; yang juga akan memberi warna kepada tipe kepribadiannya.

d) Kalau kondisi psikososialnya menunjang secara positif maka mulai tampak dan ditemukan identitas kepriba-diannya yang relatif definitif yang akan mewarnai hidupnya sampai masa dewasa.

3. Kebutuhan Psikologis

Perubahan kejiwaan pada masa remaja

Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik, yang meliputi :

1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi :

a. Sensitive (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa)

b. Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi.

2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi :

a. Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik

b. Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba.

Perilaku ingin mencoba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya, antara lain akibat kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja puteri di luar nikah, upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin mencoba-coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAPZA (narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohol).

Sehubungan dengan kenakalan-kenakalan remaja yang banyak terjadi, maka hendaknya setiap orang tua memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Ø mulailah menganggap remaja sebagai teman dan akuilah mereka sebagai orang yang akan beranjak dewasa

Ø hargai pendapat dan ajaklah berdiskusi secara terbukja

Ø tetaplah tegas pada nilai yang anda anut walaupun anak remaja anda mungkin memiliki pendapat dan nilai yang berbeda

Ø jangan malu atau takut berbagi masa remaja anda sendiri

Ø mengertilah bahwa masa remaja untuk anak anda adalah masa yang sulit

4. Penyimpangan atau kenakalan remaja :

a) Seks bebas di kalangan remaja yang bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit AIDS

b) Narkoba ,, menyebabkan kematian dan AIDS

c) Kecanduan alcohol

d) Tawuran

e) Clubbing/ke diskotik

Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja , yaitu :

· Kecanggungan dalam pergaulan dan kelakuan dalam gerakan

· Ketidakstabilan emosi

· Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup

· Adanya sikap menentang dan menantang orang tua

· Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentangan dengan orang tua

· Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi segalanya

· Senang bereksperimen

· Senang bereksplorasi

· Mempunyai banyak khayalan,bualan dan fantasi

· Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan kelompok

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang pada remaja akhir adalah :

ü kelalaian orang tua dalam mendidik anak (memberiakan ajaran dan bimbingan tentang nilai-nilai agama)

ü sikap perilaku orang tua yang buruk terhadap anak

ü keadaan ekonomi keluarga yang miskin

ü diperjualbelikannya miras/obat-obat terlarang secara bebas

ü kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok

ü beredarnya film-film porno

ü konflik orang tua

ü perceraian orang tua

ü penjualan alat kontrasepsi yang kurang terkontrol

ü hidup menganggur

ü kurang dapat memanfaatkan waktu luang

ü pergaulan bebas



referensi :





Sarwono,WS. 2006.Psikologi Remaja. Jakarta:PT Raya Grafindo

Satrok, JW.2003.Adolescence (Perkembangan Remaja) Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Sunaryo,drs,M.Kes.2004.Psikologi Untuk Keperawatan.Jakarta:EGC

Kumpulan handout Ida Nikmatul Ulfa S.Pd , M.Kes

Kumpulan handout Susilowati, SST

Perry , Potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC

http://blogtentangpsikologi.blogspot.com

http://www.bobbysevenfold.freejoomlas.com

http://datarental.blogspot.com

Jumat, 14 Mei 2010

askeb trimester 3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan dan menghasilkan bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan asuhan antenatal merupakan cara paling penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Jadi pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil serta pertolongan persalinan merupakan hal yang penting. Banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil, dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat di obati dan di cegah sehingga persalinan berjalan mudah dan normal.
Apabila akan mengambil suatu tindakan harus dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya komplikasi. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada dokter ahli kebidanan, dokter umum dan bidan dengan tujuan untuk menyiapkan se-optimal mungkin baik fisik dan mental anak selama dalam kehamilan, sehingga di dapatkan ibu dan anak yang sehat.
Oleh karena itu dalam pembahasan asuhan kebidanan ini lebih menekankan pada proses pemeriksaan dan pengawasan secermat mungkin pada ibu hamil.
1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III.
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
a. Mengidentifikasi ibu hamil secara fisiologis
b. Menginterpretasikan data dasar
c. Mengidentifikasi masalah atau diagnosia potensial
d. Mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
e. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
f. Melaksanakan perencanaan
g. Melakukan evaluasi terhadap perencanaan yang telah dilakukan



BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin yang dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan di akhiri dengan persalinan.
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu, kehamilan di bagi atas 3 triwulan, yaitu :
1. Triwulan I : 0-12 minggu
2. Triwulan II : 12-28 minggu
3. Triwulan III : 28-40 minggu
(Mochtar,1998)
2.2 PROSES KEHAMILAN
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovarium), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii.
a. Konsepsi / Fertilisasi
Di sekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah di masuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
b. Implantasi / Nidasi
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim. Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai zat-zat makanan bagi mudigah dan janin dipersiapkan oleh uri (plasenta).
Jadi dapat dikatakan untuk setiap kehamilan harus ada ovum, sperma, pembuahan, nidasi dan plasenta.
2.3 TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
1. Tanda Tidak Pasti
a. Amenorea (tidak datang bulan)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertam haid terakhir, supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran persalinan, yang dihitung dengan rumus dari neagle.
b. Mual muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir trimester I. Karena adanya peningkatan hormon estrogen dan progesterone, sehingga menyebabkan peningkatan asam lambung yang berlebih, sehingga ibu sering mual muntah pada pagi hari yang disebut morning sickness.
c. Mengidam
Ibu hamil sering minta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan.
d. Tidak tahan bau-bau menyengat
e. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
f. Tidak ada selera makan / anoreksia
Hanya berlangsung pada bulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul kembali.
g. Lelah
h. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
i. Sering miksi
Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
j. Konstipasi / Obstipasi
Karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.
k. Pigmentasi kulit  pengaruh hormone kortikosteroid placenta
 Muka : cloasma gravidarum
 Dinding perut : striae lividae, strie nigra, linea alba
 Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mammae
l. Epulis  hipertrofi pada papil gusi
m. Penekanan vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva biasanya pada trimester akhir.
2. Tanda Kemungkinan Hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari rahim
c. Tanda Hegar
d. Tanda Chadwick
e. Tanda Piskacek
f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton-Hicks)
g. Teraba Ballotement
h. Reaksi kehamilan positif
i. Meraba bagian anak
j. Keluarnya Colostrum
k. Ibu merasa pergerakan anak
(Mochtar, 1998 )
3. Tanda Pasti
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau diraba, juga bagian-bagian janin
b. Denyut jantung janin dapat di dengar
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto roentgen.
(Manuaba:1998 )
2.4 PERUBAHAN KEHAMILAN TRIMESTER III
Placenta dalam perkembangan mengeluarkan hormon somatomammotropin, estrogen, progesteron yang menyebabkan perubahan pada :
a. Uterus
 Istmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri, dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).
 Pada kehamilan tua karena otot-otot bagian bawah uterus, SBR menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata antar bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis  Lingkaran retraksi fisiologis.
 TFU 28 minggu : fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat 1/3 jarak antara pusat ke prosesu xifoideus (25 cm).
 TFU 32 minggu : fundus uteri kira-kira terletak antara 1/3 jarak pusat dan proxesus xifoideus (27 cm).
 TFU 36 minggu : fundus uteri kira-kira teletak 3 jari di bawah proxesus xifoideus (30 cm).
 TFU 40 minggu : fundus uteri turun 3 jari dibawah proxesus xifoideus, karena kepala janin telah masuk pintu atas panggul (PAP).
b. Serviks Uteri
 Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus,
 Akibat kadar estrogen meningkat dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak (tanda goodel).
c. Vagina (liang senggama)
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah kerena pengaruh estrogen sehingga tampak lebih merah dan kebiruan (tanda chadwich).
d. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya placenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
Terjadinya ini tidak lepas dari kemampuan vili korealis yang mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik hipofisis anterior.
e. Payudara
1. Mammae membesar dan tegang karena pengaruh hormon somatomamotropin dan progesteron.
2. Estrogen  hipertripi saluran payudara,penimbunan lemak dan air, tekanan saraf-saraf akibat timbunan lemak,air dan garam sehingga menyebabkan rasa sakit pada payudara.
3. Progesteron  mempersiapkan asinus, menambah jumlah sel asinus.
4. Somatomammotropin  mempengaruhi sel asinus untuk membentuk kasein, laktobumen dan laktoglobulin, penimbunan lemak merangsang kolostrum pada kehamilan.
5. Areola mammae mengalami hiperpigmentasi (menghitam)
6. Glandula montgomery makin tampak
7. Puting susu makin menonjol
8. Pengeluaran ASI belum berlansung karena prolaktin belum berfungsi
9. Setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada sehingga ASI bisa keluar.
f. Sirkulasi Darah
Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin.Dan terjadi perubahan peredaran darah antara lain :
1. Volume darah , meningkat dimana jumlah serum darah lebih dari pertumbuahn sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodelusi). Hal ini tampak pada UK 16 minggu dan puncaknya pada UK 32 minggu.
2. Sel darah, makin meningkat jumlahnya yang dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertumbuhan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan sel volume sehingga terjadi hemodilusi yang di sertai anemia fisiologis.
3. Sistem respirasi, selain terjadi perubahan respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen, juga terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar, sehingga ibu akan bernafas lebih dalam dari biasanya.
4. Sistem pencernaan, Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang menyebabkan :
1. Hipersalivasai
2. Daerah lambung tersa panas
3. Morning sicness, emesis gravidaraum
4. Hyperemesis gravidarum
5. Progesteron menimbulkan gerakan usus makin berkurang sehingga terjadi optipasi
5. Sistem perkemihan
Karena pengaruh pembesaran uterus dan penurunan kepala bayi, pada BUMIL sering buang air kecil atau miksi desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
6. Perubahan pada kulit
Terjadi pigmentasi dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprenalis. Perubahan sisitem integumen tesebut adalah :
a. Muka, pada kedua pipi dan hidung sehingga menyerupai topeng dan disebut dengan topeng kehamilan atau cloasma gravidarum
b. Areola mammae dan puting susu, semakin menghitam karena adanya hiperpigmentasi
c. Perut, adanya garis hitam yang terbentang dari simphisis sampai pusat, pada saat kehamilan warnanya akan menjadi lebih hitam. Pada perut linia alba,linia nigra, strie livida, strie albicans
g. Sistem Muskuluskeletal
 Hormon progesteron dan hormon relaxing, relaksasi jaringan ikat otot-otot terjadi maksimal satu minggu terakhir kehamilan.
 Lordodis progresif, normal karena kompensasi positif anterior uterus yang semakin membesar.
 Pada trimester ke III rasa pegal, mati rasa dan lelah karena lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu.
 Nyeri punggung
h. Sistem Persyarafan
 Kompresi persyarafan pelvis
 Lordosis
 Odema
 Acrostheria (mati rasa)
 Kepala terasa melayang atau pusing
i. Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan laktasi.
No Kebutuhan Kebutuhan /dewasa Tambahan selama hamil Kecuckupan yang dianjurkan
1
2
3
4
5 Energi (kkal)
Protein (gr)
Vit A
Kalsium (mg)
Besi (mg) 2700
48
500
500
26 285
12
200
400
20 2485
60
700
900
46

2.4 Perubahan Adaptasi Fisiologi pada Kehamilan
a. Trimester I (Masa penentuan)
 Wanita harus menerima fakta bahwa ia telah hamil dan tubuhnya telah mengalami perubahan
 Adanya penurunan hasrat seks atau libido
 Merasa kekecewaan,penolakan, kecemasan, kesedihan
 Adanya perubahan kehidupan sehari-hari
b. Trimester II (Pancaran kesehatan )
 Ibu merasa sehat
 Perut belum terlalu besar sehingga belum terasa ada beban
 Ibu sudah bisa menerima kehamilanya
 Merasa kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya
 Merasa terlepas dari rasa cemas dan tidak nyaman
 Libido dan gairah seks meningkat
c. Trimester III (Penantian)
 Ibu merasa tidak sabar dengan adanya kelahiran bayi
 Ibu merasa cemas kalau bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan larinya tidak normal
 Ibu merasa takut akan rasa sakit dan bahaya yang akan timbul waktu melahirkan
 Rasa tidak nyaman timbul karena perubahan tubuh sehingga merasa dirinya aneh dan jelek
 Kehilangan perhatian yang di dapatkan selama hamil
 Semakin ingin menyudahi masa kehamilanya
 Bermimpi dan berkhayal tentang sibayi.
(Prawiroharjo:2002)
2.5 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
a. Oksigen
o Mengalami peningkatan kebutuhan oksigen 25% - 30%
o Pernafasan menjadi dangkal
o Bumil memerlukan udara yang bersih
o Hindari adanya polusi
b. Hygiene Kehamilan
Bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu, serta mencegah adanya komplikasi kehamilan, bersalin dan nifas.
c. Nutrisi yang di butuhakan oleh ibu hamil adalah energi (285 kkal), protein (12 gr), vit (200),kalsium (400 mg), besi (200 mg).
d. Kebersihan
Kebersihan diri terutama lipatan kulit, ketiak, buah dada dan daerah genetelia dengan cara di bersihkan dengan air dan kemudian di keringkan.
e. Pakaian
 Memakai pakaian yang longgar, terbuat dari bahan katun
 Pakaian dalam : BH yang menyokong payudara
 Sering di ganti
f. Istirahat dan Tidur
 Istirahat tidur orang dewasa 8 jam maka bumil waktunya 10-11 jam dan dianjurkan untuk istirahat pada siang hari.
 Kamar sebaiknya jauh dari kesibukan
g. Eliminasi
Hindari obstipasi dengan : BAB yang teratur, banyak minum, banyak makan buah dan sayur, hindari makan makanan yang mengandung alkohol.
h. Mobilisasi
Dilarang bekerja berat, melonjak-lonjak, melonjak, atau meraih benda pada tempat yang tinggi dan bepergian yang jauh.
i. Seksual
Hamil bukan berarti halangan untuk berhubungan seksual, hubungan seksual di hentikan bila :
 Terdapat tanda infeksi yang di sertai dengan pengeluaran cairan yang disertai rasa nyeri atau panas.
 Terjadi pendarahan saat hubungan
 Persalinan prematur
 Abortus berulang
 Kematian janin dalam kandungan
j. Mobilisasi yang di anjurkan
 Berjalan –jalan
 Melakukan pergerakan yang mempengaruhi otot panggul (mengepel dengan jongkok)
 Melakukan senam hamil
k. Persiapan persalinan
Mempersiapkan payudara untuk laktasi
l. Imunisasi
Vaksinasi dengan toksid tetanus dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi tetanus, imunisasi ini dilakukan 2 kali selama kehamilan.
(Mochtar:1998)
2.6 Keluahan / Masalah pada Kehamilan Trimester III
Sering Miksi
Inilah keluhan yang paling sering dialami. Adanya janin membuat tekanan pada kandung kemih. Kadangkala penyebabnya kecenderungan ibu hamil yang minum lebih banyak. Akibatnya, ginjal lebih banyak pula memproduksi air seni. Selain itu letak kandung kemih yang bersebelahan dengan rahim membuat kapasitasnya berkurang. Itulah salah satu sebab ibu hamil sering buang air kecil.
Solusinya : Yang perlu diwaspadai, saat ini sering terjadi infeksi pada saluran atau kandung kemih pada ibu hamil. Sayangnya, sulit membedakan buang air kecil yang disebabkan oleh infeksi atau tidak. Yang mungkin bisa dijadikan pedoman yakni rasa nyeri yang menyertai. Jika keluarnya air seni diiringi oleh rasa nyeri dan warnanya merah atau keruh mungkin itu pertanda infeksi. Untuk mengatasinya, jangan menunda keinginan buang air kecil.
Pegal-pegal
Penyebabnya bisa karena ibu hamil kekurangan kalsium atau karena ketegangan otot. Sepanjang kehamilan, boleh dibilang ibu membawa beban berlebih. Otot-otot tubuh juga mengalami pengenduran sehingga mudah merasa lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil dalam beraktivitas apa pun jadi terasa serba salah. Penyebab lainnya, yaitu ibu hamil kurang banyak bergerak atau olahraga.
Solusinya : Amat disarankan untuk senantiasa menyempatkan waktu berolahraga atau setidaknya beraktivitas ringan. Ibu hamil pun sebaiknya menjaga sikap tubuh. Ibu diwajibkan mengonsumsi susu dan makanan yang kaya kalsium.
Kram dan sakit pada kaki
Menjelang akhir kehamilan tangan dan kaki sering mengalami kekakuan. Bagian tubuh tersebut agak membengkak sedikit karena menyimpan cairan. Akibatnya syaraf jadi tertekan. Tekanan ini terasa sakit seperti ditusuk-tusuk jarum. Sehingga tangan dan kaki tidak merasakan apa-apa dan ototnya jadi lemah. Gejala ini terasa waktu bangun tidur di pagi hari dan membaik di siang hari. Penyebabnya diperkirakan karena hormon kehamilan, kekurangan kalsium, kelelahan, tekanan rahim pada otot, kurang bergerak sehingga sirkulasi darah tidak lancar.
Solusinya : Saat kram terjadi, yang harus dilakukan adalah melemaskan seluruh tubuh terutama bagian tubuh yang kram. Dengan menggerak-gerakkan pergelangan tangan dan mengurut bagian kaki yang terasa kaku bisa membantu menghilangkan kekakuan. Selain itu, pada saat bangun tidur jari kaki ditegakkan sejajar dgn tumit utk mencegah kram mendadak. Agar kram tidak sampai mengganggu, atasi dengan mengkonsumsi banyak kalsium, minum air putih yang banyak, melakukan senam ringan, dan cukup istirahat.
Kaki bengkak (Edema)
Sekitar 75% wanita hamil pasti mengalami pembengkakan pada kaki (edema), yang umumnya terjadi pada trimester akhir. Penyebabnya bisa karena ibu terlalu banyak diam. Secara fisiologis, ibu hamil memang menanggung beban tambahan yang akan semakin memperlambat aliran darah pada pembuluh darah vena. Kaki bengkak selanjutnya bisa memicu tekanan darah tinggi atau malah preeklamsi. Sebenarnya, kaki bengkak bukan disebakan karena banyaknya mengkonsumsi garam. Ibu hamil boleh-boleh saja mengonsumsi makanan yang mengandung garam seperti sebelum hamil.
Solusinya : Lakukan cukup olahraga dan sebisa mungkin tidak bersikap statis atau berdiam diri dalam posisi yang sama berlama-lama. Saat Anda duduk, sebisa mungkin selalu luruskan kaki. Sempatkan untuk beristirahat sejenak di sela-sela aktivitas dan tidur dengan posisi berbaring pada sisi kiri tubuh. Anda sebaiknya mulai mewaspadai pembengkakan pada kaki bila diikuti juga dengan berat badan yang meningkat drastis, naiknya tekanan darah serta kadar protein dalam urin. Bisa jadi gejala tersebut merupakan tanda bahwa Anda mengidap pre-eclampsia.
Sakit punggung
Selama kehamilan, sambungan antara tulang pinggul mulai melunak dan lepas. Ini persiapan untuk mempermudah bayi lahir. Rahim bertambah berat, akibatnya, pusat gravitasi tubuh berubah. Secara bertahap, ibu hamil mulai menyesuaikan postur dengan cara berjalan. Hal ini menyebabkan sakit punggung dan pegal.
Solusinya : Mengatasinya tak perlu obat cobalah perbaiki cara berdiri, duduk, dan bergerak. Jika harus duduk atau berdiri lebih lama jangan lupa istirahat setiap 30 menit.
Gatal-gatal
Keluhan ini pun lazimnya disebabkan pengaruh faktor hormonal.
Solusinya : Cukup dengan menggunakan obat luar. Sedapat mungkin hindari obat-obatan oral atau yang diminum. Obat-obatan jenis ini umumnya tidak baik bagi tumbuh kembang janin.
Nyeri ulu hati
Jika mengalami keluhan ini jangan panik. Hal ini disebabkan adanya sejumlah kecil isi lambung yang lewat di pangkal saluran kerongkongan (penghubung mulut dengan lambung).
Solusinya: Tak perlu ke dokter untuk mengatasinya. Malah pencegahannya tergolong mudah. Selama kehamilan, jangan membungkuk atau berbaring datar. Kalaupun ingin berbaring cobalah gunakan bantal yang tinggi. Sediakan pula segelas susu di samping tempat tidur dan minumlah sedikit-dikit setiap kali terasa nyeri.
Sulit BAB
Hormon progesteron saat hamil menyebabkan relaksasi usus. Akibatnya daya dorong usus terhadap sisa makanan berkurang. Sisa makanan yang menumpuk mengakibatkan sembelit. Sebab lainnya bisa juga kandungan zat besi pada tablet khusus ibu hamil. Selain itu, kebiasaan menahan buang air besar seringkali menjadi penyebab.
Solusinya : Perbanyaklah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan berserat. Satu lagi, lebih teraturlah ke belakang dan minum air putih minimal delapan liter setiap hari.
Gusi Berdarah (pada trimester 1,2,3)
Gusi menjadi lebih lunak dan mudah luka dalam kehamilan. Biasanya gusi akan meradang, dan plak akan terkumpul di dasar gigi. Akibatnya bisa terjadi penyakit gusi dan kerusakan gigi.
Solusi : Berhati-hati saat menggosok gisi. Jangan menggosok terlalu keras dan hindari menggesek gusi.
Mudah Lelah dan Letih.
Mudah lelah dan letih ini juga sebagai gejala kehamilan. Gejala ini sangat umum diderita, namun dapat berlanjut selama kehamilan.
2.7 Tanda Bahaya Kehamilan
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam tidak normal bila ada tanda-tanda:
- Keluar darah merah segar/ kehitaman dan bekuan
- perdarahan yang banyk dan kadang-kadang
- Perdarahan yang di sertai rasa nyeri.
b.Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah :
- Sakit kepala yang hebat
- Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat
c.Masalah penglihatan atau pandangan kabur
Masalah yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan
visual yang mendadak, misal : penglihatan kabur atau terbayang melihat bintik-bintik
atau berkunang-kunang.
d. Bengkak pada muka dan tangan
Odema: penimbunan cairan secaraumum dan berlebihan dalam jarinagn tubuh.
Bengkak yang menunjukkan masalah yang serius adalah:
- Jika muncul pada muka dan tangan
- Bengkak tidak hilan setelah istirahat
- bengkak disertai dengan keluhan fisik lainya seperti nyeri kepala yang hebat, pandangan mata kabur.
e. Nyeri perut yang hebat adanya gerakan janin yang tiba-tiba menghilang.
(Mochtar:1998)
2.8 Kesimpulan Hasil Pemeriksaan Ibu Hamil
a. Hamil atau tidak ini dapat di ketahui dari tanda pasti kehamilan
b. Primigravida dan multigravida
Primigravida Multigravida
 Payudara tegang
 Puting susu runcing
 Perut tegang menonjol
 Perinium utuh
 Vulva tertutup
 Hymen perforatus
 Vagina sempit dengan rugae
 Portio runcing dan tertutup  Payudara lembek dan mengantung
 Puting susu tumpul
 perut lembek dan mengantung
 Perinium terdapat luka bekas robekan
 Vulva membuka
 Hymen kurunkula misfiformis
 Vagina longgar
 Portio tumpul dan terbagi dalm bibir bekang dan depan

c. Umur Kehamilan
- Dihitung daritanggal haid terakhir(HPHT)
- Dengan mengukur tinggi fundus uterus
d. Janin hidup atau mati
Janin mati dapt duketahui melalui:
- Bunyi jantung janin tidak terdengar lagi
- Rahim tidak membesar malah fundus uteri turun
- Palpasi janin menjadi kurang jelas
- Reaksi biologis menjadi negatif
- Pemeriksaan USG dan foto abdomen terlihat
e. Janin tunggal atau kembar
Kehamilan ganda dapat di ketahui dari:
 Perut lebih besar dari tuanya kehamilan
 Teraba tiga atau dua bagian besar yang berdampingan
 Sering di sertai hydramnion
 Terdengar 2 punctum maksimum denyut jantung janin dengan perbedaan 10 denyutan
 Dengan pemeriksaan USG dipastikan hamil kembar dimana terdapt 2 kepala dan kerangkan janin serta 2 jantung yang berdenyut.
f. Letak Janin
 Situs : letak membujur / melintang
 Habitus : fleksi/defleksi
 Portio : menentukan bagian janin yang ada
 Presentatio : menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim.
g. Intrauterin dan ekstrauterin
Kehamilan interuterin sejak muda dapat dipastikan, yaitu perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamilan, janin teraba di dalam rahim kehamilan ekstruterin dapat dipastikan dengan :
 Gerakan janin teraba nyeri
 Palpasi teraba di bawah kulit abdomen
 Kontraksi braxtonhics tidak ada
 Di samping janin teraba uterus yang kosong
 Pemeriksaan USG di jumpai janin yang kosong
h. Keadaan jalan lahir
Evaluasi jalan lahir merupakan salah satu faktor yang merupakan penentu persalinan pervaginam atau denagn sectio sesare.Primigravida berlangsung aman apabila minggu ke 36 kepala janin masuk PAP. Apabila belum merupakan indikasi untuk melakukan evluasi tentang jalan lahir. Pada multi para keadaan jalan lahirnya dpt kita ketahui dari riwayat persalinan yang lalu.
i. Keadaan Umum Ibu
Dapat di ketahui dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
j. Pemeriksaan pangul luar
Dilakukan pada pemeriksaan kehamilan I (primigravida), kecuali itu tersebut kedua dan seterusnya tapi belum pernah melahirkan pervaginam.
- Ukuran panggul ada 2 (ukuran panggul luar dan panggul dalam)
- Alat : - jangka panggul dari metal (martin n collin’s)
- Pita pengukur/ cm
 Ukuran – ukuran panggul luar :
o Distansia spinarum
 Jarak antara spina iliaka anterior superior kiri dan kanan (23-26 cm).
o Diatansia kristarum
 Jarak antara krista iliaka kiri dan kanan (26-29 cm).
o Conjungata eksterna baudeloque
 Jarak antara pinggir atas simpisis sampai dengan tulang pinggang atau lumbal ke lima (18-20 cm).
o Lingkar panggul (80-100 cm).
Jarak antara tepi atas symphisis ke SIAS dan trokanter mayor ke lumbal V kemudian kembali lagi.
(Mocthar : 1998)


























KONSEP DASAR ASUAHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
2.2.1 Pengkajian Data
A. DATA SUBYEKTIF
1. Nama istri dan suami
Untuk dapat mengenal / memanggil nama ibu, dan untuk mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama. (Depkes RI, 1995 ; 31)
2. Umur Ibu
Untuk mengetahui ibu tergolong primi para tua / primi para muda
Primi para tua : pertama hamil setelah usia 35 tahun
Primi para muda : pertama hamil sebelum usia 16 tahun kebawah.
3. Alamat
Untuk mengetahui dimana ibu menetap, untuk mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama, untuk memudahkan menghubungi keluarganya, sebagai petunjuk pada waktu kunjungan rumah
4. Agama
Untuk memudahkan memberi nasehat dalam perawatan, memudahkan petugas untuk menghubungi siapa yang akan memberikan perawatan rohani, bila penderita dalam keadaan gawat darurat, memudahkan pengaturan menu.
(Depkes RI, 1995 : 14)
5. Pekerjaan
Untuk mengetahui taraf social ekonomi ibu tersebut, untuk mengetahui apakah pekerjaan ibu tidak mempengaruhi atau mengganggu kehamilan, untuk memeberikan cuti hamil pada ibu yang bekerja sebagai pegawai.
(christina,1994 ; 34)
6. Perkawinan
Untuk mengetahui sudah berapa lama ibu menikah, dan berapa kali menikah, untuk membantu menentukan diagnosa bila ada kelainan pada organ reproduksi.
7. Kebangsaan
Untuk mengetahui apakah WNI atau WNA, untuk mengetahui prognose persalinan, wanita asia atau afrika biasanya mempunyai panggul gynecoid. (bobah,1995)
8. Keluhan Utama
Keluhan utama / alasan wanita dating ke RS / bidan di tentukan dalam wawancara. (asuhan kebidanan)
Keluhan fisiologis ibu hamil trimester III
- sering miksi - gatal-gatal
- pegal-pegal - nyeri ulu hati
- kram dan sakit pada kaki - sulit BAB
- kaki bengkak odema - gusi berdarah
- sakit punggung - mudah lelah dan letih
9. Riwayat Menstruasi
 Menarche : Terjadinya haid yang pertama kali, menarche terjadi pada usia pubertas, yaitu 12-16 tahun (Mochtar:1999).
 Usia 10-16 tahun, rata-rata 12,5 tahun (Sarwono R, 1994: 104). Usia 13-16 tahun (Manuaba, 1998 : 86)
 Siklus haid teratur/tidak, berapa hari (28 hari-35 hari)
 Lama haid (7-10 hari)
 Keadaan haid (warna, bau, encer / menggumpal)
 Dismenorhea : terjadi sebelum menstruasi
 HPHT dapat dijabarkan untuk memperhitungkan tanggal tafsiran persalinan. Bila siklus haid kurang lebih 28 hari, rumus yag dipakai adalah rumus neagle yaitu hari +7, bulan – 3, tahun +1. (Sulaiman Sastrawinata, 1998)
10. Riwayat Perkawinan
 Kawin keberapa
 Lama perkawinan
 Usia perkawinan
 Suami keberapa
11. Riwayat Obstetri Lalu
 Persalinan yang lalu
 Bayi hidup atau mati
 Lahir spontan atau tidak
 Letak anak sewaktu lahir
 Cukup bulan atau tidak
 Plasenta lahir spontan atau tidak
 Apakah terjadi perdarahan pasca persalinan
 Nifas yang lalu
 Keadaan ibu
 Setelah melahirkan apakah ibu mengalami demam
 Berapa lama
 Bagaimana pngeluaran lochia
 Bau atau tidak
 Banyak atau sedikit
 Berapa hari lamanya
 Produksi ASI
 ASI keluar pada hari ke berapa
 Apakah bayi cukup mendapatkan ASI
 Apakah terdapat peradangan pada mammae
12. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan sekarang
Ibu hamil normal / tidak sedang menderita suatu penyakit menular (contoh ;TBC, hepatitis), penyakit menurun (contoh ; DM, hipertensi, kardiovaskuler, asma,apilepsi)
b. Kesehatan lalu
Penderita penyakit kronis / menahun yang dapat mempengaruhi kehamilan baik secara langsung / tidak langsung
c. Kesehatan keluraga
Penyakit keturunan dari keluarga
13. Riwayat KB
 Ibu dengan riwayat KB hormonal kemungkinan untuk kembali subur membutuhkan waktu yang cukup lama.
 Ibu dengan riwayat KB IUD kemungkinan untuk kembali subur lebih cepat dari KB hormonal.
14. Riwayat psikologi – sosial - budaya
 Faktor sosial seperti status sosial ekonomi di tetapkan dalam riwayat sosial.
 Faktor Psikologis adalah Presepsi dengan kehamilanya apakah di inginkan atau tidak.
 Faktor budaya adalah penting untuk mengetahui latar belakang etnik atau budaya wanita untuk mengantisispasi intervensi perawatan yang perlu ditambahkan atau di hilangkan dalam rencana perawatan.
15. Pola Kebiasaan Sehari-hari
 Pola Nutrisi
Tambahan kalori yang dibutuhkan
Pola nutrisi trimester III
- nafsu makan meningkat
- makan sedikit tapi sering
- jumlah kalori 300 kalori per hari
- protein 12 gr
- vitamin 200
- zat besi 200 mg
 Pola Istirahat
Istirahat pada ibu hamil trimester III dibagi menjadi 2 yaitu :
- siang hari istirahat selama 2 jam
- malam hari istirahat selama 6-8 jam
 Pola Eliminasi
Pola eliminasi serta BAB sering mengalami konstipasi, karena peningkatan hormon estrogen. BAK, karena penekanan uterus pada kandung kemih.
 Pola Aktifitas Seksual
Sebenarnya aktivitas seksusl tidak dilarang sampai akhir kehamilan tetapi riwayat abortus spontan, keguguran, yang nyeri terjadi pada trimester ke 2atau ketuban pecah dini, perdarahan pada kehamilan terimester ke 3 merupakan larangan untuk melakukan orgasme. Penurunan libido pada trimester 3, karena adanya peningkatan hormon.
 Pola Kebiasaan
• Merokok, minum alkohol dan kecanduan narkotika ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan menimbulkan kelahiran janin denagn berat badan rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawahan.
• Obat-obatan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. Tekanan darah : pada trimester III mengalami tekanan darah menurun sehingga mengalami hemodilusi karena HB yang menurun, normal 11-14,5.
4. Denyut nadi
Untuk mengetahui fungsi jantung ibu, normal 80-90 x / menit
5. Pernafasan
Untuk mengetahui sistem pernafasan, normalnya 16-24 x / menit
6. Suhu
Suhu tubuh normalnya, 36,5-37,5 C
7. LILA
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, normal lila adalah 23,5 cm.
8. Berat badan
Selama trimester III terjadi peningkatan berat badan. Pada kehamialn trimester III kenaikan berat badan 2 kg per bulan.
9. Tinggi badan
Pengukuran dapat dilakukan sekali, yaitu waktu pertama kali pemeriksaan kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ibu CPD atau tidak, TB ibu harus lebih dari 145 cm.
10. TP
 Siklus pendek 28 hari : +7 -3 +1
 Siklus panjang 35 hari : +14 -3 +1
2. Pemerikasaan Fisik
a. Inspeksi
- Muka
Terdapat bintik bintik hitam pada kedua pipi dan hidung sehingga menyerupai topeng. Oleh karena itu di sebut topeng kahamilan atau cloasma Gravidarum terjadi karena peningkatan pituitary melanin
- Mata
Conjungtiva : normalnya berwarna merah muda
Sklera : normalnay berwarna putih
- Hidung
Keadaan hidung bersih, tidak ada polip tidak ada secret
- Mulut dan gigi
Mukosa bibir lembab, tidak pucat, tidak ada luka pada susut mulut. Dan tidak ada caries gigi.
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid atau vena jugularis.
- Payudara
Hiperpigmentasi areola mammae, puting susu menonjol, colostrum sudah keluar, kebersihan terjaga.
- Perut
Dinding perut tegang, pusat menonjol adanya linia nigra, strie liviae, tidak ada luka bekas operasi. Pembesaran sesuai dengan usia kehamilan. Tampak pergerakan janin.
- Genetalia
Tidak ada fluor albus, tidak ada varises, keadaanya bersih,tidak ada condiloma akuminata
- Anus
Tidak adanya hemorroid.
- Ekstrimitas
Atas : simetris,tidak ada odema dan tidak ada gangguan pergerakan
Bawah : simetris ,tidak ada odema, tidak ada varises , tidak ada gangguan pergerakan
b. Palpasi
 Kepala : tidak teraba benjolan abnormal
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan vena
jugularis
 Ketiak : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
 Dada : tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan,
colostrum sudah keluar/belum keluar.
 Abdomen : tidak ada nyeri tekan, Leopold sudah dapat dikaji.
 Leopold I : TFU uk 28 minggu :1/3 diatas pusat, uk 32 minggu :
pertengahan px dan pusat, uk 36 minggu : setinggi px, uk 40 minggu : 2 jari dibawah px. Teraba kepala (keras, bulat, melenting), bokong (lunak, bulat, kurang melenting).
 Leopold II : teraba bagian punggung janin (keras, memanjang,
seperti papan),dan bagian terkecil dari janin.
 Leopold III : bagian terendah janin kepala (keras, bulat, melenting),
bokong (lunak, bulat, kurang melenting), sudah masuk PAP, primi 36 minggu, multi 32 minggu.
 Leopold IV : sampai besar bagian terendah janin kepala (keras,
bulat, melenting), bokong (lunak, bulat, kurang melenting),konfergen (kepala janin mulai merapat bagian PAP)/difergen (2/5 bagian janin terendah )
 Genetalia : tidak ada pembesaran kelenjar bartolini dan skene
 Ekstremitas Atas : tidak ada odema
 Ekstremitas Bawah : tidak ada odema, tidak ada varises
c. Auskultasi
 Paru-paru : tidak ada ronkhi dan wheezing
 Jantung : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
 DJJ : teratur 120-160 x/menit,
d. Perkusi
 Refleks patella +/+
e. Pemeriksaan panggul luar
- Dilakukan pada pemeriksaan kehamilan I (Primigravida), kecuali ibu tersebut hamil ke 2 dan seterusnya tapi belum pernah melahirkan pervaginam.
- ukuran panggul luar :
 distantia spinarum : jarak antara spina iliaka anterior superior
kanan dan kiri normalnya 23-26 cm
 distantia kristarum : jarak antara krista iliaka kiri dan kanan 26-
29cm.
 conjungata eksterna baudeloque : jarak antara pinggir atas
simpisis dan tulang pinggang dan lumbal ke-5 (18-20 cm).
 lingkar panggul : jarak lingkar antara simphysis, tronkator
mayor dan lumbal ke-5 (80-100 cm).
f. Pemeriksaan laboratorium
- golongan darah : A,B,Ab,O
- urine albumin : -
- Reduksi urine : -
- Hb : 11-14,5
- USG : kondisi janin
2.2.2 Identifikasi, diagnosa masalah dan kebutuhan
Untuk mengetahui atau menentukan diagnosa, data subjektif, data objektif, kemudian masalah dan kebutuhan saat ini.
Diagnosa : G......P....UK ....... Minggu, aterm, tunggal, hidup ,intra uterin, letak kepala, kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik.
DS : - sering miksi - gatal-gatal
- pegal-pegal - nyeri ulu hati
- kram dan sakit pada kaki - sulit BAB
- kaki bengkak odema - gusi berdarah
- sakit punggung -mudah lelah dan letih
DO :
 Keadaan umum ibu baik
 kesadaran : compormentis
 TTV :
 TD :110-120/70-80 mmHg
 N : 80-100 x / menit
 S : 36,5 o – 37,5 o C
 RR : 16-24x/menit
 HPHT : hari + 7, bulan – 3, tahun + 1
 Palpasi :
 Leopold I : TFU UK 28 minggu :1/3 diatas pusat, UK 32 minggu :
pertengahan px dan pusat, UK 36 minggu : setinggi px, Uk 40 minggu : 2 jari dibawah px. Teraba kepala (keras, bulat, melenting), bokong (lunak, bulat, kurang melenting).
 Leopold II : teraba bagian punggung janin (keras, memanjang,
seperti papan), dan bagian terkecil dari janin.
 Intrauterin : abdomen tidak ada nyeri tekan
 Letak kelapa : bagian terendah janin kepala , sudah masuk PAP (kepala / bokong), primi 36 minggu, multi 32 minggu.
 Gerakan janin : Dinding perut tegang, pusat menonjol adanya linia
nigra, strie liviae, tidak ada luka bekas operasi. Pembesaran sesuai dengan usia kehamilan. Tampak pergerakan janin.
 DJJ : 120-160 x/menit
 Kesan jalan lahir :
Persalinan yang lalu:
 Lahir spontan atau tidak
 Letak anak sewaktu lahir
 Cukup bulan atau tidak
 Plasenta lahir spontan atau tidak
 Apakah terjadi perdarahan pasca persalinan
 Keadaan umum ibu
a. Inspeksi
- Muka
Terdapat bintik bintik hitam pada kedua pipi dan hidung sehingga menyerupai topeng. Oleh karena itu di sebut topeng kahamilan atau cloasma Gravidarum terjadi karena peningkatan pituitary melanin
- Mata
Conjungtiva : normalnya berwarna merah muda
Sklera : normalnay berwarna putih
- Hidung
Keadaan hidung bersih, tidak ada polip tidak ada secret
- Mulut dan gigi
Mukosa bibir lembab, tidak pucat, tidak ada luka pada susut mulut. Dan tidak ada caries gigi.
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid atau vena jugularis.
- Payudara
Hiperpigmentasi areola mammae, puting susu menonjol, colostrum sudah keluar, kebersihan terjaga.
- Perut
Dinding perut tegang, pusat menonjol adanya linia nigra, strie liviae, tidak ada luka bekas operasi. Pembesaran sesuai dengan usia kehamilan. Tampak pergerakan janin.
- Genetalia
Tidak ada fluor albus, tidak ada varises, keadaanya bersih,tidak ada condiloma akuminata
- Anus
Tidak adanya hemorroid.
- Ekstrimitas
Atas : simetris,tidak ada odema dan tidak ada gangguan
pergerakan
Bawah : simetris ,tidak ada odema, tidak ada varises , tidak ada
gangguan pergerakan
b. Palpasi
 Kepala : tidak teraba benjolan abnormal
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan bendungan
vena jugularis
 Ketiak : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
 Dada : tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan,
colostrum sudah keluar/belum keluar.
 Abdomen : tidak ada nyeri tekan, Leopold sudah dapat dikaji.
 Leopold I : TFU uk 28 minggu :1/3 diatas pusat, uk 32
minggu : pertengahan px dan pusat, uk 36 minggu : setinggi px, uk 40 minggu : 2 jari dibawah px. Teraba kepala (keras, bulat, melenting), bokong (lunak, bulat, kurang melenting)
 Leopold II : teraba bagian punggung janin
(keras,memanjang, seperti papan),dan bagian terkecil dari janin.
 Leopold III : bagian terendah janin kepala (keras, bulat,
melenting),bokong (lunak, bulat, kurang melenting), sudah masuk PAP, primi 36 minggu, multi 32 minggu.
 Leopold IV : sampai besar bagian terendah janin kepala
(keras, bulat, melenting), bokong (lunak, bulat, kurang melenting),konfergen (kepala janin mulai merapat bagian PAP)/difergen (2/5 bagian janin terendah )
 Genetalia : tidak ada pembesaran kelenjar bartolini dan skene
 Ekstremitas Atas : tidak ada odema
 Ekstremitas Bawah : tidak ada odema, tidak ada varises
c. Auskultasi
 Paru-paru : tidak ada ronkhi dan wheezing
 Jantung : S1S2 tunggal, gallop (-), murmur (-)
d. Perkusi
 Refleks patella +/+
e. Pemeriksaan panggul luar
- Dilakukan pada pemeriksaan kehamilan I (Primigravida), kecuali ibu tersebut hamil ke 2 dan seterusnya tapi belum pernah melahirkan pervaginam.
- ukuran panggul luar :
 distantia spinarum : jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri normalnya 23-26 cm.
 distantia kristarum : jarak antara krista iliaka kiri dan kanan 26 - 29cm.
 conjungata eksterna baudeloque : jarak antara pinggir atas simpisis dan tulang pinggang dan lumbal ke-5 (18-20 cm).
 lingkar panggul : jarak lingkar antara simphysis, tronkator
mayor dan lumbal ke-5 (80-100 cm).
Masalah : - ketidaknyamanan terhadap perubahan fisiologis TM III.
- kekhawatiran menghadapi persalinan.
- kecemasan terhadap biaya persalinan.
DS : - ibu mengatakan sering kencing
- ibu mengatakan sesak pada ulu hati
DO :- ibu tampak khawatir,
- ibu tampak menarik nafas panjang,
- ibu tampak cemas,
- ibu sering bertanya
Kebutuhan : - Health education tentang senam hamil,
- Perawatan payudara
- Health education tentang tanda-tanda persalinan
2.2.3 Antisipasi Masalah Potensial
Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul dan apabila tidak segera diatasi akan menganggu kesehatan klien. Oleh karena itu masalah sosial harus segera diantisipasi dan dicegah dengan persiapanya serta tindakan untuk mengantisipasi masalah tersebut.
2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
Berupa data yang memberikan indikasi adanya situasi yang gawat dimana bidan harus segera bertindak demi keselamatan klien, langkah ini membutuhkan sifat kesimanbungan serta proses penatalaksanaanya dalam asuhan kebidanan.
2.2.5 Intervensi
Diagnosa : G...P...UK....minggu, aterm, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 30 menit, ibu mengetahui dan mengerti tentang kehamilanya. Sehingga kehamilan dapat berjalan dengan normal
Kriteria hasil :
 Keadaan umum ibu baik
 kesadaran : compormentis
 TTV :
 TD :120/80 mmHg
 N : 80-100 x / menit
 S : 36,5 o – 37,5 0 C
 RR : 16-24x/menit
 Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh petugas.
 Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh petugas.
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien
R/ : untuk mempererat hubungan kerjasama dan kepercayaan antara petugas kesehatan dengan ibu.
2. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan kehamilan
R/ : agar ibu dapat mengetahui kondisi dirinya sendiri beserta janinnya.
3. Jelaskan pada ibu perubahan fisiologis pada trimester III
R/ : agar ibu tahu perubahan yang dialami oleh ibu adalah hal yang fisiologis.
4. Berikan konseling, tentang kebutuhan istirahat dan aktivitas sehari-hari
R/ : health education
5. Mengajarkan ibu tentang senam hamil, perawatan payudara
R/ : agar ibu dapat mempersiapkan persalinan, laktasi
6. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
R/ : agar ibu akan berhati-hati dan selalu waspada setiap ada tanda-tanda bahaya dan segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
7. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan
R/ : agar ibu akan berhati-hati dan selalu waspada setiap ada tanda-tanda persalinan dan segera mencari bantuan
8. Jelaskan amanat persalinan pada ibu
R/ : memberikan kesempatan pada ibu untuk memilih ingin ditolong siapa dan di mana saat persalinan
9. Anjurkan keluarga untuk mempersiapkan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk persalinan nanti
R/ : keluarga mengerti apa yang perlu dipersiapkan untuk persalinan
10. Ingatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi / jika sewaktu-waktu ada masalah

Ketidaknyamanan karena sering kencing
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan 1x30 menit diharapkan ibu mengerti tentang
penyebab sering kencing.
Kriteria hasil : ibu mengerti penyebab sering kencing
Intervensi hasil :
1. Jelaskan pada ibu tentang penyebab sering kencing
R/ : pertumbuhan janin uterus akan membesar dan menekan kandung kencing,
sehingga kapasitas kandung kencing berkurang.
2. Anjurkan pada ibu untuk berkemih sebelum tidur
R/ : dengan berkemih sebelum tidur, mengurangi volume kandung kemih sehingga pada waktu malam dan tidur volume kandung kencing kosong sehingga tidak sering lagi terbangun untuk BAK
3. Anjurkan minum pada siang hari dan kurang minum pada malam hari
R/ : dengan minum sedikit di malam hari akan mengurangi produksi air kencing
sehingga istirahat ibu tidak terganggu.
4. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene
R/ : dengan menjada kebersihan dapat mencegah terjadinya infeksi
2.2.6 Implementasi
Implementasi :
1. Melakukan pendekatan terapeutik dengan klien dengan cara :
 Menyapa klien dengan ramah dan sopan
 Memeprkenalkan diri dan menanyakan identitas klien
2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
 TTV normal
 Janin baik
 TFU setinggi Px
 DJJ dalam batas normal 120-140 x / menit
3. Menjelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi menu ibu hamil
Tambahan kalori yang dibutuhkan pola nutrisi trimester III
 jumlah kalori 300 kalori per hari
 protein 12 gr
 vitamin 200
 zat besi 200 mg
4. Menganjurkan pada kien untuk istirahat yang cukup
 Istirahat pada ibu hamil trimester III dibagi menjadi 2 yaitu :
o siang hari istirahat selama 2 jam
o malam hari istirahat selama 6-8 jam
5. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan
 mulas-mulas yang teratur dan timbul semakin sering dan lama
 keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
 keluar cairan ketuban dari jalan lahir
6. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya trimester III
 Nyeri kepala yang hebat
 Pandangan kabur
 Nyeri abdomen
 Odema pada muka, tangan dan kaki
 Perdarahan pervaginam
 Pergerakan janin kurang
7. Menganjurkan keluarga untuk mempersiapkan apa saja yang perlu di persiapkan untuk persalinan.
8. Mejelaskan amanat persalinan pada ibu :
 Dana untuk biaya persalinan
 Sumbangan darang untuk persiapan jika sewaktu-waktu diperlukan ibu
 Kendaraan untuk persiapan jika sewaktu-waktu ibu dan bayi segera dibawa ke RS
 Penolong dalam persalinan agar ibu nyaman dalam melahirkan
Masalah :
1. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab sering kencing
 Pertumbuhan janin uterus akan membesar dan menekan kandung kencing, sehingga kapasitas kandung kencing berkurang.
2. Menganjurkan ibu untuk berkemih sebelum tidur
 Dengan berkemih sebelum tidur, mengurangi volume kandung kemih sehingga pada waktu malam dan tidur volume kandung kencing kosong sehingga tidak sering lagi terbangun untuk BAK
3. Menganjurkan untuk minum banyak pada siang hari dan mengurangi minum pada malam hari
 Dengan minum sedikit di malam hari akan mengurangi produksi air kencing sehingga istirahat ibu tidak terganggu.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
 Dengan menjada kebersihan dapat mencegah terjadinya infeksi
5. Mengajarkan ibu untuk senam hamil
langkah-langkah senam hamil yang dapat Anda ikuti di rumah:
1. Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan santai. Lakukan sebanyak mungkin dalam posisi sehari-hari
2. Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dengan badan sejajar lantai.
3. Lakukan gerakan ini: Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil mengempiskan perut dan mengerutkan lubang anus. Selanjutnya turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali
4. Lakukan sikap merangkak dengan meletakkan kepala di antara kedua tangan lalu menoleh ke samping kanan/kiri, selanjutnya turunkan badan hingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1 menit, kemudian tingkatkan menjadi 5-10 menit atau sesuai kekuatan ibu hamil
5. Berbaring miring ke kiri (lebih baik ke arah punggung bayi), lutu kanan diletakkan di depan lutut kiri (ganjal dengan bantal). Lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri letakkkan di belakang
6. Bernaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, bawah kepala diberi bantal, demikian juga bawah perut agar perut tidak menggantung. Tutup mata, tenang, atur nafas dengan berirama.
7. Berbaring telentang, pegang kedua lutut dengan kedua tangan dan rileks. Lakukan kegiatan berikut: Buka mulut secukupnya, tarik nafas dalam semaksimal mungkin, ketupkan. Mengejanlah seperti buang air besar, gerakan badan ke bawah dan ke depan. Setelah tak dapat menahan lelah, kembali ke posisi awal. Ulangi gerakan ini 3-4 kali dengan interval 2 menit.

6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi / sewaktu-waktu jika ada keluhan
2.2.7 Evaluasi
Tanggal :
Jam :
S : Ibu telah mengatakan telah mengerti tenteng penjelasan yang telah diberikan oleh bidan.
Ibu telah mengerti tentang penyebab ketidaknyamanan pada TM III
O : Ibu dapat mengulang kembali penjelasan.
Ibu menganguk tanda mengerti.
A : G......P....UK ....... Minggu, aterm, tunggal, hidup ,intra uterin, letak kepala,
kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik.
P : Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang.
Menganjurkan ibu untuk selalu melakukan senam hamil.
Menganjurkan ibu untuk perawatan payudara.

Jumat, 16 April 2010

HEALTH PROMOTION

Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu, dimana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan saja, melainkan juga upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan perilaku seseorang. Hal ini berarti promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan berupa perubahan perilaku baik di dalam masyarakat maupun lingkungan organisasi, lingkungan fisik, non fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.
Untuk mewujudkan perubahan ke arah perilaku hidup sehat di masyarakat tidak mudah begitu saja diwujudkan. Fakta membuktikan dari pengalaman negara maju dan negara berkembang banyak faktor yang menghambat dan salah satu faktor terbesar yang dirasakan adalah kurangnya faktor pendukung berupa sarana dan prasarana di masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
Walaupun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang sanitasi lingkungan, pentingnya gizi yang baik, manfaat imunisasi, pelayanan kesehatan, perumahan sehat, ventilasi rumah, pencahayaan yang baik, dan lain sebagainya sudah cukup tinggi tetapi apabila tidak didukung oleh fasilitas yaitu tersedianya jamban sehat, air bersih, makanan yang bergizi, fasilitas imunisasi, adanya pelayanan kesehatan, kemudahan memperoleh rumah yang layak, dan lain sebagainya maka rasanya sangat sulit bagi mereka untuk dapat mewujudkan perilaku hidup sehat sebagaimana yang diharapkan tersebut.
Dalam kesehatan masyarakat ada pencegahan penyakit menurut Leavell and Clark.

Peningkatan kesehatan (health promotion):

a.Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
Makanan yang sehat dan cukup baik kualitas maupun kuantitas akan dapat menjadikan kesehatan masyarakat yang baik. Sehingga menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas.

Banyak bahan makanan di sekitar kita yang dapat menjadi “obat” penyembuh dan pemulih stamina tubuh kita. Misalnya saja, sup ayam. Sup ayam telah dikenal sebagai pemulih kekuatan dan stamina serta penyembuh bila kondisi tubuh kita begitu lemah atau dalam keadaan sakit. Dalam resep kuno bangsa Cina, sup ayam dikenal sebagai “obat mujarab” bagi pemulihan kondisi dan stamina wanita yang baru saja melahirkan dan berada dalam kondisi lemah, bahkan dalam beberapa kasus operasi, sup ayam yang dicampurkan dengan air rebusan tanduk kijang, kemudian dikonsumsi (dimakan) secara teratur oleh orang yang sakit atau si pasien, dipercaya bisa memulihkan stamina.
Berikut adalah 10 tips makanan sehat
1. Makan Makanan Kaya Nutrisi. Kita membutuhkan nutrisi berbeda untuk mendapatkan tubuh sehat, dan itu tak bisa didapatkan dalam satu jenis makanan. Makanan sehari-hari yang Anda santap seharusnya memasukkan juga roti dan produk padi-padian penuh lainnya. Lengkapi pula dengan buah-buahan, sayuran, produk susu dan daging, ikan dan makanan berprotein lainnya. Seberapa banyak makanan yang Anda butuhkan tergantung dari kebutuhan kalori.
2. Pilih Berbagai Jenis Padi-Padian Penuh, Buah dan Sayur. Menurut survey kebanyakan orang tak cukup makanan jenis ini.kita harus mulai membiasakanya. Untuk membuat makanan ini terasa lezat disantap, kita bias membeli buku resep untuk memasak berbagai jenis sayuran.
3. Menjaga Berat Badan. Berat badan ideal tergantung dari beberapa hal termasuk faktor jenis kelamin, tinggi, usia dan keturunan. Kelebihan berat badan mengurangi kelancaran aliran darah, mempertinggi kemungkinan terkena sakit jantung, stroke, diabetes dan beberapa jenis kanker. Tetapi terlalu kurus juga dapat meningkatkan resiko terkena osteoporosis, ketidaklancaran menstruasi dan masalah kesehatan lainnya. Jika kehilangan berat badan dan jadi gemuk terus menerus secara bergantian, melakukan diet teratur dapat membantu mengembangkan pola makan seimbang untuk memanajemen berat badan. Latihan secara teratur juga penting untuk menjaga kesehatan.
4. Makan Dalam Porsi Cukup. Jika dapat menjaga ukuran porsi makan secara layak, lebih mudah untuk menyantap makanan apa saja yang disukai dan tetap sehat.
5. Makan Secara Teratur. Melewatkan jam makan akan membuat kita susah mengontrol rasa lapar, dan ini mendorong makan berlebihan. Saat kita merasa sangat lapar, biasanya cenderung makan apa saja tanpa memperhatikan nutrisi. Ngemil di antara jam makan juga membantu mengurangi rasa lapar, tapi jangan banyak-banyak bisa-bisa Anda kebanyakan ngemil dan meninggalkan makan inti.
6. Kurangi, Bukan Meninggalkan Makan. Kebanyakan orang makan demi kesenangan. Jika makanan favorit kita makanan berlemak, tinggi garam atau gula, kunci untuk tetap sehat adalah makan secukupnya dan seberapa sering kita memakannya. Kenali isi dari makanan yang di makan dan buat perubahan, jika itu memang diperlukan. Bagi orang dewasa yang makan daging merah atau produk susu di setiap kali makan, sebaiknya dikurangi.
7. Pilih Makanan Seimbang. Tidak semua jenis makanan harus 'sempurna.' Saat makan makanan tinggi lemak, garam atau gula, pilih makanan lain yang memiliki isi lebih rendah. Jika kita melewatkan beberapa jenis makanan dalam satu hari, ganti di hari berikutnya. Usahakan memilih makanan yang saling melengkapi gizi dan nutrisi dari hari ke hari.
8. Kenali Perangkap Makanan. Untuk memperbaiki pola makan, yang pertama yang harus diketahui adalah apa yang salah dengan hal itu. Tulis setiap makanan yang kita makan selama tiga hari. Lalu periksa daftarnya dan cocokan dengan semua tips di atas. Apa terlalu banyak ngemil, atau terlalu banyak makan-makanan berlemak? Jangan meninggalkan makanan ini, hanya kurangi porsinya. Apa kita sudah cukup makan buah dan sayur? Jika belum tambahkan lah.
9. Buat Perubahan Secara Berkala. Tak ada 'makanan super' atau jawaban mudah untuk diet sehat, jangan berharap dapat mengubah pola makan hanya dalam waktu semalam. Mulai lah dengan niat melakukan hidup sehat dan melakukan perubahan secara bertahap, dan bertahan untuk sepanjang hidup. Untuk penyesuaian, jika kita tidak suka susu tanpa lemak, mulai lah dengan memilih susu rendah lemak.
10. Ingat, Tak Ada Makanan Baik Atau Buruk. Pilih jenis makanan sesuai dengan kebutuhan total, bukan berdasarkan makanan yang 'baik' atau 'buruk.' Jangan merasa bersalah jika kita sangat menyukai makanan seperti kue pie, kripik kentang, cokelat atau es krim. Tetap makan apa yang kita sukai, tapi ingat, secukupnya saja. Dan pilih makanan lain sebagai penyeimbang.



b. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah. Dengan begitu lingkungan akan menjadi bersih, sehat, dan nyaman. Apabila perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan berhasil maka derajat seseorang akan naik atau meningkat
penyediaan air bersih.
Air merupakan zat yang memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Air dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi berbagai kepentingan antara lain: diminum, masak, mandi, mencuci dan pertanian.

Menurut perhitungan WHO, di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, tiap orang memerlukan air 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.
Air Bersih dan Sehat

Air minum harus steril (steril = tidak mengandung hama penyakit apapun). Sumber-sumber air minum pada umumnya dan di daerah pedesaan khususnya tidak terlindung sehingga air tersebut tidak atau kurang memenuhi persyaratan kesehatan. Untuk itu perlu pengolahan terlebih dahulu.

Pengolahan air untuk diminum dapat dikerjakan dengan 2 cara, berikut:
1. Menggodok atau mendidihkan air, sehingga semua kuman¬kuman mati. Cara ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak dapat dilakukan secara besar-besaran.
2. Dengan menggunakan zat-zat kimia seperti gas chloor, kaporit, dan lain-lain. Cara ini dapat dilakukan secara besar¬besaran, cepat dan murah.

Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, setidaknya diusahakan mendekati persyaratan tersebut. Air yang sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:

1. Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluarnya sehingga dalam kehidupan sehari-hari. Cara mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.

2. Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.

3. Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu didalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia didalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan maka air minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam adalah dapat diterima sebagai air yang sehat dan memenuhi ketiga persyaratan tersebut diatas asalkan tidak tercemar oleh kotoran-kotoran terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena itu mata air atau sumur yang ada di pedesaan harus mendapatkan pengawasan dan perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk yang menggunakan air tersebut.
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.


c. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula tingkat pemikirannya mengenai kesehatan. Sehingga tingkat kesehatannya akan lebih baik dari pada orang yang tingkat pemekirannya rendah mengenai kesehatan atau yang tidak peduli terhadap kesehatan.

Prinsip pendidikan kesehatan
1. Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan.
2. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.
3. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri.
4. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

d. Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu. Kemampuan individu dalam berolah raga sangatlah berbeda- beda. Orang yang sangat sibuk dengan pekerjaan maka akan sangat jarang sekali dalam berolah raga sehingga sangatlah berpengaruh terhadap kasehatannya, karena tidak di imbangi dengan olah raga. Maka biasanya menyebabkan beberapa penyakit yang mungkin bias di timbulkan. Olahraga atau latihan fisik pada dasarnya adalah suatu upaya sistematis untuk meningkatkan kemampuan fisik dan berguna sebagai upaya untuk pengembangan prestasi fisik, juga untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Misalnya, latihan harus memperhatikan komponen kesegaran jasmani. Yang dilatih seperti kekuatan, ketahanan, jantung paru, kelenturan, komposisi tubuh dan lain-lain.
Latihan harus dilakukan dengan pemberian beban lebih untuk tiap komponen yang dilatih (overload). Kemudian asupan gizi harus disesuaikan dengan kebutuhan, latihan harus diselingi dengan istirahat yang cukup, dan harus olah raga harus dijaga agar tidak terjadi cedera atau overtraining.

e. Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial. Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan social sangatlah penting sekali, karena dengan memperoleh hiburan seseorang yang sedang mengalami masalah atau sedang mengalami stress bisa membuatnya lupa akan masalahnya dan menjadi terhibur. Kesempatan memperoleh perkembangan mental dan sosial sangatlah penting karena apabila seseorang yang tidak mempunyai kesempatan memperoleh

f. Nasehat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
Pendidikan seks penting diberikan sedini mungkin kepada anak-anak. ada banyak kesalahan yang orang tua lakukan dalam memberikan pendidikan sex bagi anak. Misalnya:

1. Mengganti istilah alat kelamin dengan sebutan-sebutan seperti "burung", "noni", bahkan "e-em" ....padahal sebetulnya dalam dunia medis sudah ada nama bagusnya untuk alat kelamin yg harus diketahui oleh anak kita yaitu "penis" dan "vagina". Mengapa kita harus mengganti istilah bagus tersebut dengan istilah buatan, padahal menurut pakar seksologi mengganti nama alat kelamin dengan istilah buatan sama juga artinya membohongi anak kita.
2. membohongi anak kita yang ingin tau dari mana seorang bayi berasal. ada yg pakai dongeng burung bangau dsb. mereka harus tau bahwa seorang bayi datang dari pertemuan antara sperma dan sel telur, mereka juga harus tau mengenai perubahan biologis ketika mereka nanti dewasa, misalnya perempuan dengan menstruasi dan laki-laki dengan mimpi basah. sadarkah kita dengan begitu banyaknya informasi mengenai sex di luar sana yg dapat menjerumuskan anak-anak kita?kalau kita sebagai orang tua tidak bisa memberikan pengarahan yg baik dan benar kepada mereka, maka jangan heran kalau anak2 akan lebih menyerap apa yang dia dapatkan dari lingkungan ketimbang dari orang tua sendiri. Buatlah anak kita merasa bahwa mama atau papa adalah tempat di mana HARUS bertanya mengenai masalah sex education dan merasa aman, bukan orang lain bukan teman bukan pula internet.

3. Sedini mungkin ajarkan anak-anak untuk MENGHARGAI alat-alat kelaminnya. Misalnya ketika anak tidak mau pakai celana. Jangan bilang "iih malu donk tidak ditutupin", tapi kita harus memberikan pengarahan, berikan anak pengertian bahwa alat kelamin itu harus di jaga dan dilindungi dan di hargai maka dari itu harus di tutupi dan di rawat dengan baik sampai mereka besar.

4. Tanamkan kepada anak untuk berbangga hati menjadi seorang perempuan (kalau anak kita perempuan) dan laki-laki (kalau anak kita laki-laki). Disorientasi sex pada homosexual bukan bawaan genetik atau cacat lahir, tidak ada anak yg terlahir menjadi seorang gay. Semua itu terjadi karena pengaruh dari luar seperti lingkungan dan keluarga. Maka itu jangan buat anak kita merasa gagal menjadi dirinya.

5. Bagaimana jika suatu saat anak perempuan atau laki-laki kita yg telah akil balik datang dan mengaku bahwa sudah gagal alias sudah tidak virgin lagi? jangan pernah tolak mereka walaupun telah gagal, tetap terima dan dukung seperti halnya Tuhan tetap mengasihi manusia walaupun telah berkali-kali jatuh ke dalam dosa. Orang tua itu memang sudah di takdirkan untuk serasa dan sepenanggungan dengan anak, jadi apa yg mereka alami, kita harus dapat mensupport mereka agar tidak down. Dukungan dan penerimaan adalah salah satu kunci seseorang untuk keluar dari kegagalan.


_______
2.2 Strategi Promosi Kesehatan
Strategi adalah cara yang digunakan dalam mencapai apa yang diinginkan dalam promosi kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan yang lain seperti pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, status gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, dan lain sebagainya. Adapun strategi yang digunakan dalam mewujudkan promosi kesehatan diantaranya adalah dengan strategi global. Berikut ini adalah tiga langkah strategi global:
a. Advokasi (advocacy) ; kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat dengan membuat keputusan (decision makers) dan penentu kebijakan (policy makers) dalam bidang kesehatan maupun sektor lain di luar kesehatan yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat. Dengan demikian, para pembuat keputusan akan mengadakan atau mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam bentuk peraturan, UU, instruksi yang diharapkan menguntungkan bagi kesehatan masyarakat umum.
b. Dukungan sosial (sosial support) ; promosi kesehatan akan mudah dilakukan jika mendapat dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dengan adanya dukungan yang berasal dari unsur informal (tokoh agama dan tokoh adat yang mempunyai pengaruh di masyarakat) dan unsur formal (petugas kesehatan dan pejabat pemerintah), diharapkan promosi kesehatan dapat dijembatani baik dari pihak pengelola program kesehatan dan masyarakat.
c. Pemberdayaan masyarakat (empowerment community) ; pemberdayaan masyarakat dibutuhkan dalam kaitannya supaya masyarakat memperoleh kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Upaya ini dapat dilakukan melalui penyuluhan kesehatan dan pengorganisasian pembangunan masyarakat (PPM) dalam bentuk pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (keluarga).
2.3 Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok, atau masyarakat sendiri.
Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu :
- menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri.
- memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalahnya dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar.
- memutuskan kegiatan yang paling tepat guna meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.
2.4 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan, dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan.
Dimensi sasaran pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga, antara lain:
a. Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu.
b. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok.
c. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas.
Dimensi tempat pelaksanaan. Pendidikan kesehatan dapat berlangsung di berbagai tempat dengan sendirinya sasarannya berbeda pula, misalnya:
a. Pendidikan kesehatan di sekolah, dengan sasaran murid-murid.
b. Pendidikan kesehatan di rumah sakit dan di puskesmas, dengan sasaran pasien atau keluarga pasien.
c. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan yang bersangkutan.
Dimensi tingkat pelayanan kesehatan ; dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevention) menurut Leavel dan Clark adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kesehatan (health promotion)
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan melalui beberapa kegiatan berikut ini;
- Pendidikan kesehatan
- Penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) seperti penyuluhan maslah gizi.
- Pengamatan tumbuh kembang anak (growth and development monitoring)
- Pengadaan rumah sehat.
- Konsultasi perkawinan
- Pendidikan sex (sex education)
- Pengendalian lingkungan
- Asuhan keperawatan pre-natal dan pelayanan KB
b. Perlindungan umum dan khusus (general and spesific protection); merupakan usaha kesehatan untuk memberikan perlindungan secara khusus atau umum kepada seseorang atau masyarakat.
Bentuk perlindungan tersebut sebagai berikut :
- Imunisasi dan higiene perseorangan (personal higiene)
- Perlindungan diri dari kecelakaan (accidental safety)
- Perlindungan diri dari lingkungan (protectif self environment)
- Kesehatan kerja (occupational health)

Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Kesehatan dan Masyarakat:Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
http://www.healthpromotion_menurutLeaveldanClark.com/
http://www.promosikesehatan.com/