Rabu, 06 Oktober 2010

perkembangan remaja akhir



2.1 Definisi

Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadan. Remaja digolongkan menjadi 3 yaitu remaja awal, remaja madya dan remaja akhir. Remaja awal yaitu remaja yang berusia 12-15 tahun, remaja madya yaitu berusia 15-18 tahun. Mar`at dan Monks menyimpulkan bahwa Remaja akhir yaitu remaja yang berusia 18-21 tahun, sedangkan menurut Hurlock pada wanita remaja akhir adalah 17-21 tahun dan pria 17 tahun 6 bulan - 21 tahun dan menurut Mappiare remaja akhir yaitu berusia 17/18 – 21/22 tahun.



2.2 Perubahan Fisik Pada Masa Remaja

Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :

1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks :

a. Terjadinya haid pada remaja puteri (menarche)

b. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki

2. Tanda-tanda seks sekunder

a. Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak

b. Pada remaja puteri ; pinggul melebar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan (pubis).



2.3 Masa remaja akhir (17-21 tahun)

Setelah remaja telah ditentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhi tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup masuklah individu dalam masa dewasa. Dengan cirri khas antara lain :

1. Pengungkapan kebebasan diri

2. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya

3. Mempunyai citra jasmani dirinya

4. Dapat mewujudkan rasa cinta

5. Mampu berfikir abstrak.

Pada remaja akhir sudah mulai terpolakan aktifitas seksual melalui langkah pendidikan hingga terbentuk pola hubungan antar pribdi yang sungguh-sungguh matang sesuai dengan kesempatan yang ada. Fase ini merupakan inisiasi kearah hak, kewajiban, kepuasan, dan tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga nagara.

Tugas perkembangan pada fase remaja akhir adalah economically. Intellectually, dan emotionally self sufficient. Setelah individu melewati enam fase perkembangan kepribadian, ia mencapai taraf kedewasaan, yaitu menjadi pribadi manusia yang matang dan setelah itu memasuki usia lanjut.

1. Pemeriksaan Antopometrik

Meningkatnya tinggi dan berat badan biasanya terjadi selama laju pertumbuhan remaja. Pada remaja akhir , anak perempuan mencapai 90-95% dari tinggi badan dewasa pada masa menarce dan mencapai tinggi penuh pada usia 16-17 tahun sementara anak laki-laki lebih tinggi sampai usia 18-20 tahun.

2. Kebutuhan fisiologis pada remaja akhir

Karakteristik karakteristik perilaku dan pribadi pada masa remaja akhir, meliputi aspek : fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial, moralitas, keagamaan, konatif, emosi afektif dan kepribadian, sebagai berikut:

a. Fisik meliputi;

a) Laju perkembangan secara umum kembali menurun, sangat lambat.

b) Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan orang dewasa.

c) Siap berfungsinya organ-organ reproduktif seperti pada orang dewasa.

b. Psikomotor meliputi;

a) Gerak gerik mulai mantap.

b) Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada keterampilan yang menunjang kepada persiapan kerja.

c. Bahasa maliputi;

a) Lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu yang dipilihnya.

b) Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung nilai-nilai filosofis, ethis, religius.

d. Perilaku Kognitif meliputi;

a) Sudah mampu meng-operasikan kaidah-kaidah logika formal disertai kemampuan membuat generalisasi yang lebih bersifat konklusif dan komprehensif.

b) Tercapainya titik puncak kedewasaan bahkan mungkin mapan (plateau) yang suatu saat (usia 50-60) menjadi deklinasi.

c) Kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak dan kemantapannya

e. Perilaku Sosial meliputi;

a) Bergaul dengan jumlah teman yang lebih terbatas dan selektif dan lebih lama (teman dekat).

b) Kebergantungan kepada kelompok sebaya berangsur fleksibel, kecuali dengan teman dekat pilihannya yang banyak memiliki kesamaan minat.

f. Moralitas meliputi;

a) Sudah dapat memisahkan antara sistem nilai – nilai atau normatif yang universal dari para pendukungnya yang mungkin dapat ber-buat keliru atau kesalahan.

b) Sudah berangsur dapat menentukan dan menilai tindakannya sendiri atas norma atau sistem nilai yang dipilih dan dianutnya sesuai dengan hati nuraninya.

c) Mulai dapat memelihara jarak dan batas-batas kebebasan- nya mana yang harus dirundingkan dengan orang tuanya.

g. Perilaku Keagamaan meliputi;

a) Eksistensi dan sifat kemurah-an dan keadilan Tuhan mulai dipahamkan dan dihayati menurut sistem kepercayaan atau agama yang dianutnya.

b) Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan hati nuraninya sendiri secara tulus ikhlas

c) Mulai menemukan pegangan hidup

h. Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian meliputi;

a) Sudah menunjukkan arah kecenderungan tertentu yang akan mewarnai pola dasar kepribadiannya.

b) Reaksi-reaksi dan ekspresi emosinalnya tampak mulai terkendali dan dapat menguasai dirinya.

c) Kecenderungan titik berat ke arah sikap nilai tertentu sudah mulai jelas seperti yang akan ditunjukkan oleh kecenderungan minat dan pilihan karier atau pendidikan lanjutannya; yang juga akan memberi warna kepada tipe kepribadiannya.

d) Kalau kondisi psikososialnya menunjang secara positif maka mulai tampak dan ditemukan identitas kepriba-diannya yang relatif definitif yang akan mewarnai hidupnya sampai masa dewasa.

3. Kebutuhan Psikologis

Perubahan kejiwaan pada masa remaja

Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik, yang meliputi :

1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi :

a. Sensitive (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa)

b. Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi.

2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi :

a. Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik

b. Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba.

Perilaku ingin mencoba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya, antara lain akibat kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja puteri di luar nikah, upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin mencoba-coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAPZA (narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohol).

Sehubungan dengan kenakalan-kenakalan remaja yang banyak terjadi, maka hendaknya setiap orang tua memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Ø mulailah menganggap remaja sebagai teman dan akuilah mereka sebagai orang yang akan beranjak dewasa

Ø hargai pendapat dan ajaklah berdiskusi secara terbukja

Ø tetaplah tegas pada nilai yang anda anut walaupun anak remaja anda mungkin memiliki pendapat dan nilai yang berbeda

Ø jangan malu atau takut berbagi masa remaja anda sendiri

Ø mengertilah bahwa masa remaja untuk anak anda adalah masa yang sulit

4. Penyimpangan atau kenakalan remaja :

a) Seks bebas di kalangan remaja yang bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit AIDS

b) Narkoba ,, menyebabkan kematian dan AIDS

c) Kecanduan alcohol

d) Tawuran

e) Clubbing/ke diskotik

Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja , yaitu :

· Kecanggungan dalam pergaulan dan kelakuan dalam gerakan

· Ketidakstabilan emosi

· Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup

· Adanya sikap menentang dan menantang orang tua

· Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentangan dengan orang tua

· Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi segalanya

· Senang bereksperimen

· Senang bereksplorasi

· Mempunyai banyak khayalan,bualan dan fantasi

· Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan kelompok

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang pada remaja akhir adalah :

ü kelalaian orang tua dalam mendidik anak (memberiakan ajaran dan bimbingan tentang nilai-nilai agama)

ü sikap perilaku orang tua yang buruk terhadap anak

ü keadaan ekonomi keluarga yang miskin

ü diperjualbelikannya miras/obat-obat terlarang secara bebas

ü kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok

ü beredarnya film-film porno

ü konflik orang tua

ü perceraian orang tua

ü penjualan alat kontrasepsi yang kurang terkontrol

ü hidup menganggur

ü kurang dapat memanfaatkan waktu luang

ü pergaulan bebas



referensi :





Sarwono,WS. 2006.Psikologi Remaja. Jakarta:PT Raya Grafindo

Satrok, JW.2003.Adolescence (Perkembangan Remaja) Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Sunaryo,drs,M.Kes.2004.Psikologi Untuk Keperawatan.Jakarta:EGC

Kumpulan handout Ida Nikmatul Ulfa S.Pd , M.Kes

Kumpulan handout Susilowati, SST

Perry , Potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC

http://blogtentangpsikologi.blogspot.com

http://www.bobbysevenfold.freejoomlas.com

http://datarental.blogspot.com