Senin, 17 Januari 2011

INVERSIO UTERI

PEMBAHASAN

Definisi :

Inversio Uteri adalah keadaan dimana fundus uteri masuk ke dalam kavum uteri,dapat secara mendadak atau terjadi perlahan. (Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan,Prof.dr.Ida Bagus M,SpOG)

Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri. (Obstetri Fisiologi & Obstetri Patologi,dr. Delfi Lutan Sp.OG)

Inversio Uteri adalah suatu keadaan dimana bagian atas uterus (fundus uteri ) memasuki kavum uteri sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam kavum uteri,bahkan ke dalam vagina atau keluar vagina dengan dinding endometriumnya sebelah luar.(Ilmu Kandungan,Sarwono Prawiroharjo)

Inversio Uteri adalah suatu keadaan dimana badan rahim berbalik, menonjol melalui serviks (leher rahim) ke dalam atau ke luar vagina. (Obstetri Patologi ,UNPAD )


Inversio uteri merupakan keadaan dimana bagian atas uterus memasuki kavum uteri, sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol kedalam kavum uteri. Peristiwa ini jarang sekali ditemukan, terjadi tiba-tiba dalam kala III/ segera setelah plasenta keluar.(Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal,Sarwono Prawiroharjo)

Berikut ini adalah gambar inversio uteri


Klasifikasi

Inversio uteri dibagi atas :

(1). Inversio uteri ringan

Fundus uteri terbalik menonjol dalam kavum uteri, namun belum keluar dari ruang rongga rahim.

(2). Inversio uteri sedang

Fundus uteri terbalik dan sudah masuk dalam vagina.

(3). Inversio uteri berat

Uterus dan vagina semuanya terbalik dan sebagian sudah keluar vagina.

(Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan,Prof.dr.Ida Bagus M,SpOG)

Ada pula beberapa pendapat membagi inversio uteri menjadi

(1). Inversio inkomplit

Yaitu jika hanya fundus uteri menekuk ke dalam dan tidak keluar ostium uteri atau serviks uteri.

(2). Inversio komplit

Seluruh uterus terbalik keluar, menonjol keluar serviks uteri.

(3). Inversio local

Fundus uteri menonjolsedikit ke dalam cavum uteri

(4). Inversio parsial

Tonjolan fundus uteri terbatas hanya pada cavum uteri

(5). Inversio total

Tonjolan telah mencapai vagina atau keluar vagina

(Ilmu Kandungan,Sarwono Prawiroharjo)

Gejala

1. Dijumpai pada kala III atau post partum dengan gejala nyeri yang hebat,
perdarahan yang banyak sampai syok. Apalagi bila plasenta masih melekat dan
sebagian sudah ada yang terlepas dan dapat terjadi strangulasi dan nekrosis.
2. Pemeriksaan dalam :
– Bila masih inkomplit maka pada daerah simfisis uterus teraba fundus uteri
cekung ke dalam.
– Bila komplit, di atas simfisis uterus teraba kosong dan dalam vagina teraba
tumor lunak.
– Kavum uteri sudah tidak ada (terbalik).

Gejala-gejala inversio uteri pada permukaan tidak selalu jelas. Akan tetapi, apabila kelainan itu sejak awalnya tumbuh dengan cepat, seringkali timbul rasa nyeri yang keras dan bisa menyebabkan syok. Rasa nyeri yang keras disebabkan karena fundus uteri menarik adneksa serta ligamentum infundibulopelvikum dan ligamentum rotundum kanan dan kiri kedalam terowongan inversio dan dengan demikian mengadakan tarikan yang kuat pada peritoneum parietal. Kecuali jika plasenta yang seringkali belum lepas dari uterus masih melekat seluruhnya pada dinding uterus, terjadi juga perdarahan.

Peristiwa inversio uteri dapat menyebabkan meninggalnya penderita , akan tetapi kadang-kadang gejala-gejalanya tidak seberapa berat. (Prof.dr.Ida Bagus M,SpOG ,Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan)

Menurut UNPAD, gejala inversio uteri adalah :

1. Syok
2. Fundus uteri sama sekali tidak teraba di bawah pusat atau teraba tekukan pada fundus
3. Kadang-kadang tampak sebuah tumor yang merah diluar vulva. Hal itu adalah fundus uteri yang terbalik atau teraba tumor dalam vagina
4. Perdarahan

Etiologi

Inversio uteri biasanya dijumpai pada atau sesudah kala III persalinan. Tekanan pada fundus uteri yang dilakukan ketika uterus tidak berkontraksi baik , tarikan pada tali pusat kontraksi uterus yang tidak normal,dapat merupakan permulaan masuknya fundus uteri ke dalam cavum uteri,dan kontraksi uterus berturut-turut mendorong fundus yang terbalik ke bawah.


Gambar : Akibat traksi talipusat dengan plasenta yang berimplantasi dibagian fundus uteri dan dilakukan dengan tenaga berlebihan dan diluar kontraksi uterus akan menyebabkan inversio uteri


Menurut buku Obstetri Patologi ada tiga factor yang menyebabkan terjadinya inversio uteri yaitu :

1. Tonus otot rahim yang lemah
2. Tekanan atau tarikan pada fundus (tekanan intraabdominal , tekanan dengan tangan , dan tarikan pada tali pusat)
3. Kanalis servikalis yang longgar.

Diagnosa

Diagnosa inversio uteri akut biasanya tidak sulit. Gejala-gejalanya adalah syok,nyeri keras dan perdarahan ,tidak terabanya fundus uteri dibawah pusat ,dan adanya tumor lembek di vagina yang keluar dari servik uteri yang sedikit terbuka memastikan diagnostic. Pada inversio uteri menahun terlihat serta teraba pada pemeriksaan ginekologik sebuah tumor kenyal kemudian cincin dalam vagina yang dengan tangakinya masuk ke dalam dengan melewati lingkaran yakni ostium uteri eksternum yang sedikit terbuka , sedang diatas serviks uteri tidak teraba adanya korpus uteri. (Sarwono P,Ilmu Kandungan)

Penanganan

Sebagai tindakan pencegahan, dalam memimpin persalinan harus selalu waspada akan kemungkinan timbulnya inversio uteri.

Hal-hal yang perlu diwaspadai yaitu:

- Jangan memijat-mijat uterus saat tidak berkontraksi dan lembek.

- Jangan mengadakan tarikan pada tali pusat sebelum yakin bahwa placenta sudah lepas.

Pada inversio uteri yang sudah terjadi,sambil mengatasi syok dilakukan reposisi manual dalam narkosa.


Gambar : Reposisi Inversio Uteri.


Tangan kanan seluruhnya dimasukkan ke dalam vagina , melingkari tumor dalam vagina , dan telapak tangan mendorong perlahan-lahan tumor ke atas melalui serviks yang masih terbuka. Setelah reposisi berhasil maka tangan dipertahankan sampai dirasakan uterus telah berkontraksi dan kalau perlu dimasukkan tampon ke dalam cavum uteri dan vagina. Tampon dibuka setelah 24 jam dengan diberikan uterotonika terlebih dahulu sebelum tampon diangkat.

Pada inversio uteri menahun, prosedur diatas tidak bisa dilakukan karena lingkaran kontraksi pada ostium uteri eksternum sudah mengecil dan menghalangi lewatnya korpus uteri yang terbaik. Dalam hal ini perlu dilakukan operasi setelah infeksi diatasi.

Operasi vaginal terdiri atas operasi menurut kustner dan menurut spinelly. Pada operasi pertama lingkaran dipotong disebelah belakang , sedang pada operasi kedua, pemotongan dilakukan disebelah depan. Pemotongan lingkaran dan dinding diatasnya memungkinkan reposisi sesudah itu luka dijahit kembali. Haultain dan Hunington mengusahakan reposisi dengan laparotomi.(Sarwono P, Ilmu Kebidanan )


Gambar : Bila reposisi per vaginam gagal, maka dilakukan reposisi melalui laparotomi


Menurut buku obstetric patologi, terapi untuk inversio uteri yaitu sebagai berikut :

1. Atasi syok dengan pemberian infuse RL dan bila perlu transfusi darah.
2. Reposisi manual dalam anestesi umum sesudah syok teratasi (secara jhonson).
3. Jika placenta belum lepas, baiknya placenta jangan dilepaskan dulu sebelum uterus di reposisi karena dapat menimbulkan perdarahan banyak.
4. Setelah reposisi berhasil, drip oksitosin dan dapat dilakukan kompresi bimanual.
5. Pemasangan tampon rahim dilakukan supaya tidak terjadi lagi inversio.


Penanganan inversio uteri :


1. Pencegahan : hati-hati dalam memimpin persalinan, jangan terlalu mendorong
rahim atau melakukan perasat Crede berulang-ulang dan hati-hatilah dalam
menarik tali pusat serta melakukan pengeluaran plasenta dengan tajam.
2. Bila telah terjadi maka terapinya :
– Bila ada perdarahan atau syok, berikan infus dan transfusi darah serta perbaiki
keadaan umum.
– Segera itu segera lakukan reposisi kalau perlu dalam narkosa.
– Bila tidak berhasil maka lakukan tindakan operatif secara per abdominal
(operasi Haultein) atau per vaginam (operasi menurut Spinelli).
– Di luar rumah sakit dapat dibantu dengan melakukan reposisi ringan yaitu
dengan tamponade vaginal lalu berikan antibiotik untuk mencegah infeksi.

( dr. Delfi Lutan Sp.OG .Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi & Obstetri Patologi)


DAFTAR PUSTAKA


Lutan,dr.Delfi.1998.Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi & Obstetri Patologi. Jakarta : EGC

Saifuddin,Abdul B.2001.Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Manuaba, Prof.dr.Ida Bagus,SpOG.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC

Padjajaran,Universitas.2003.Obstetri Patologi Edisi 2,Jakarta : EGC

Wiknjosastro, H. 2006.Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo


Wiknjosastro, H.1997..Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar