Kamis, 26 Mei 2011

TINJAUAN TEORI KB PIL KOMBINASI PKM TEMBELANG PKK II

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “ S “ P20002 UMUR 40 TAHUN AKSEPTOR KB PIL KOMBINASI ULANG
DI RUANG KIA PUSKESMAS TEMBELANG
KAB. JOMBANG
PKK II ROTASI 1 (16-28 MEI 2011)

Oleh :

AGUSTIN PRASETYANINGATI
NIM : 090403002

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
2011


KATA PENGANTAR


Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas asuhan kebidanan Ny “ S “ P20002, umur 40 tahun akseptor KB pil kombinasi (ulang) di ruang kia puskesmas tembelang sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan praktek klinik kebidanan II.
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala Puskesmas,
2. Bidan Koordinator, Guritna A.G, SST
3. Pembimbing klinik, Nuning, Amd. Keb
4. Pembimbing akademik, Sestu Retno D.A.,S.Kep,M.Kes
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan asuhan kebidanan ini baik secara langsung maupun tidak langsung
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu apabila ada kritik dan saran dari pembaca, kami dengan senang hati akan menerima segala macam masukan dan saran dari pembaca kami ucapkan terima kasih.

Jombang, 19 Mei 2011

PenuliS


LEMBAR PENGESAHAN


Telah disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat : Puskesmas Tembelang

Mengetahui

Pembimbing Akademik, Pembimbing Ruangan



Sestu Retno D.A, S.Kep M. Kes Guritna A.G, S.ST


Bidan Koordinator



Guritna A.G, S.ST










BAB I
TINJAUAN TEORI
KB PIL KOMBINASI

I. Definisi KB
Menurut WHO : Tindakan yang membantu suami istri untuk
1. Mendapatkan objektif-objektif tertentu
2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
4. Mengatur interval kelahiran
5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri
6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga
(dr. Hanafi H)
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan supaya ini dapat bersifat sementara, dapat juga permanent
(Sarwono, 2002)

II. Metode KB
1. Metode amenorea laktasi (Mal)
2. Metode KB alami
3. Coitus interuptus
4. Metode barier
- Kondom
- Diafragma
- Spermisida
5. Kontrasepsi kombinasi
- Pil kombinasi
- Suntikan kombinasi
6. Kontrasepsi progestin
- minipill
- Suntikan progestin
- Implant
- AKDR dengan progestin
7. AKDR
8. Kontrasepsi mantap
- MOP
- MOW

III. Definisi Kontrasepsi Pil KB
Kontrasepsi kombinasi atau pil kombinasi adalah alat kontrasepsi yang berbentuk pil yang tersedia dalam kemasan berisi 21 tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron yang memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama penggunaan). (Syaifuddin)
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten (Sastrawinata, 2000).

IV. Fungsi
• Sebagai alat kontrasepsi
• Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
• Mengatur jumlah dan jarak kehamilan

V. Cara kerja Pil KB
- Menekan ovulasi
- Mencegah implantasi
- LendIr serviks mengental sehingga sulit dilalui sperma
- Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi sel telur sendirinya akan terganggu


VI. Jenis Pil KB
• Mini pill isinya 1 jenis hormon yaitu estrogen atau progesteron
• Pil kombinasi yaitu berisi 2 hormon yaitu estrogen dan progesteron
• Pill sekuensial yaitu pil ini mengandung komponen yang disesuaikan dengan system hormonal tubuh. 12 pil pertama hanya mengandung estrogen, pil ke 13 dan seterusnya merupakan kombinasi
• Progesterone,hanya mengandung progesterone dipergunakan ibu post partum
• KB darurat hormonal digunakan segera setelah hubungan seks
VII. Keuntungan Pil KB
1. Dapat dipakai pengobatan beberapa masalah
2. Ketegangan menjelang menstruasi
3. Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
4. Tidak nyeri saat menstruasi
5. Pengobatan penyakit endometriosis
6. Dapat meningkatkan libido
Kerugian memakai Pil KB :
1. Harus minim pill secara teratur
2. Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium
3. Penyulit ringan : berat badan bertambah , rambut rontok, tumbuh acne, mual muntah.

VIII. System kemasan pil
System kemasan pill KB diatur dengan system 28 dan system 22 atau 21 :
• System 28 : peserta KB pill terus minum pill tanpa pernah berhenti
• System 22 atau 21 : peserta KB pill berhenti minum pill selama 7 sampai 8 hari dengan mendapat kesempatan menstruasi

IX. Petunjuk pemakaian Pil KB
Peserta KB pill merupakan peserta terbesar dengan diharapkan keberhasilan yang tinggi. Untuk mencapai hasil yang baik,petunjuk tentang pemakaian KB pill perlu diterangkan.
• Minumlah pill KB dengan teratur
• Bila lupa maka pill KB harus diminum menjadi 2 buah sekaligus
• Bila lupa minum pil 2 hari berturut-turut maka dapat diminum 2 pil keesok harinya dan 2 pil lusanya
• Bila perdarahan tidak memerlukan perhatian karena belum beradaptasi
• Gangguan ringan dalam bentuk mual muntah sebaiknya diatasi bila komplikasi yang berat dalam bentuk perdarahan dan mual muntah berlebihan,penderita harus dilakukan konsultasi atau dirujuk ke RS

X. Kapan Pil KB mulai di minum?
Pedoman untuk memberikan pill KB sbb :
• Pada post partum dapat dimulai dengan eksluton yang mengandung komponen progesterone
• Post abortus atau hari ke 5 menstruasi
• Ganti cara pemakain pill KB yaitu segera dapat dimulai minum pill KB, dapat dipakai kombinasi,dapat terjadi perubahan menstruasi

XI. Kapan metode Pil KB tidak dapat diberikan?
Beberapa penyakit pemakaian pill KB tidak dianjurkan seperti :
1. Penyakit hati
2. Penyakit DM
3. Penyakit gangguan mental
4. Perdarahan
5. Ca mamae
6. Ca ovarium
7. Endometriosis
8. Kelainan jinak pada payudara

XII. Jenis pil kombinasi
Monofasik : pill yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen atau progesterondalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
Bifasik : pill yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dengan 2 dosis yang berbeda dengan 7 tablet tenpa hormone aktif.
Trifasik : pill yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dengan 3 dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa homon aktif.

XIII. Manfaat pil kombinasi
1. Memiliki efektifitas yang tinggi bila digunakan setiap hari
2. Risiko terhadap kesehatan sangat kecil
3. Tidak mengganggu hubungan seksual
4. Siklus haid menjadi teratur,banyaknya darah jaid berkurangdan tidak menyebabkan anemia
5. Dapat digunakan jangka panjang selama ingin mencegah kehamilan
6. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
7. Dapat dihentikan sewaktu-waktu
8. Kesuburan segera kembali saat penggunaan pil dihentikan
9. Membantu mencegah KET,CA ovarium,CA endometrium,kista ovarium,,dan kelainan jinak pada payudara.

XIV. Keterbatasan pil kombinasi
1. mahal dan membosankan
2. mual pada 3 bulan pertama
3. perdarahan atau bercak sela terutama 3 bulan pertama
4. pusing
5. nyeri payudara
6. berat badan naik sedikit tetapi pada wanita tertentu,kenaikan berat badan justru memiliki dampak tertentu
7. aminore jarang pada pill kombinasi
8. tidak boleh diberikan pada wanita menyusui
9. pada sebagian kecil wanita
10. dapat meningkatkan tekanan darah atau retensi cairan sehingga risiko stroke dan gangguan pembekuan darah.
11. Tidak mencegah IMS

XV. Yang dapat menggunakan pil kombinasi
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak atau belum memiliki anak
3. Wanita gemuk atau kurus
4. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah melahirkan 6 bulan dan tidak menyusui
7. Pasca keguguran
8. Anemia karena haid berlebihan
9. Nyeri haid hebat
10. Siklus haid tidak teratur
11. Riwayat KET
12. Kelainan payudara jinak
13. Varises pada vena

XVI. Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi
1. Hamil
2. Menyusui
3. Perdarahan pervaginam
4. Menderita hepatitis
5. Perokok usia lebih dari 35 tahun
6. Riwayat penyakit jantung,stroke dan tekanan darah tinggi
7. Riwayat gangguan kelainan pembekuan darah atau DM
8. Kanker payudara
9. Migraine, epilepsy
10. Sering lupa atau tidak biasa menggunakan pil setiap hari


XVII. Waktu menggunakan pil kombinasi
1. Setiap saat selagi haid untuk meyakinkan kalau wanita tersebut tidak haid
2. Haid pertama sampai hari ke 7 siklus haid
3. Boleh menggunakan pada hari ke 8 tetapi perlu menggunakan metode KB yang lain mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai wanita tsb telah menghabiskan pill tsb.
4. Setelah melahirkan yaitu setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif , setelah 3 bulan dan tidak menyusui,pasca keguguran.
5. Bila berhenti menggunakan KB injeksi dan ingin menggantikan dengan KB pill kombinasi maka dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.



























DAFTAR PUSTAKA


Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk pendidikan bidan, Jakarta : EC6

Prawiroharjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBDSP

Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta. YBPSP

Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsi Obstetri Jilid I. Bandung : EC6

Syaifuddin, Abd Bari. 2006. Buku Panduan Pelayanan KB. Jakarta : YBPSP

1 komentar:

  1. lho orang hongkong juga pke pil KB ya!
    Bknx mrka blm nikah ya,he...
    Tp lumayan bguslah postnganx!

    BalasHapus