Kamis, 05 Mei 2011

atonia uteri

ATONIA UTERI
Atonia uteri adalah suatu kondisi dimana myometrium tidak dapat berkontraksi dan bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya placenta menjadi tidak terkendali.
Menurut Roestman (1998) factor predisposisi terjadinya atonia uteri adalah :
1. Umur : terlalu muda/ terlalu tua
2. Paritas : sering dijumpai pada multipara dan grademultipara
3. Obstetric operatif dan narkosa
4. Uterus terlalu diregangkan dan besar pada gemeli, hidramnion.
5. Adanya mioma uteri
6. Mal nutrisi
Penatalaksanaan atonia uteri :
1. Pasang infus
2. Masase fundus uteri segera setelah lahirnya placenta (max. 15 detik) merangsang kontraksi uterus sambil dilakukan penilaian kontraksi uterus
3. Bersihkan bekuan darah atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks. Bekuan darah dan selaput ketuban dalam vagina dan saluran serviks akan dapat menghalang kontraksi uterus secara baik.
4. Pastikan bahwa kandung kemih kosong. Kandung kemih yang penuh akan dapat menghalangi uterus berkontraksi secara baik.
5. Lakukan kompresi bimanual eksternal. Yaitu menekan uterus melalui dinding abdomen dengan jalan saling mendekatkan kedua belah telapak tangan yang melingkupi uterus. Pantau aliran darah yang keluar ,bila perdarahan keluar , kompresi diteruskan pertahankan hingga uterus dapat kembali berkontraksi atau di bawa ke tempat rujukan. Bila tidak berhasil,lakukan KBI
6. Lakukan kompresi bimanual internal.Uterus di tekan diantara telapak tangan pada dinding abdomen dan tinju tangan dalam vagina untuk menjepit pembuluh darah didalam myometrium (sebagai pengganti mekanisme kontraksi). Perhatikan perdarahan yang terjadi. Pertahankan kondisi ini jika bila perdarahan berkurang atau berhenti,tunggu hingga uterus berkontraksi kembali. Apabila perdarahan tetap terjadi,lakukan kompresi aorta abdominalis.
7. Kompresi aorta abdominalis. Raba arteri femoralis denganujung jari tangan kiri , pertahankan posisi tersebut. Genggam tangan kanan kenudian tekankan pada daerah umbilicus , tegak lurus dengan sumbu badan hingga mencapai kulumna vertebralis. Penekanan yang tepat akan menghentikan atau sangat mengurangi denyut arteri femuralis. Lihat hasil kompresi dengan memperhatikan perdarahan yang terjadi.
8. Dampingi ibu ke tempat rujukan
DAFTAR PUSTAKA :
Saifudin,Abd.Bari. 2009.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: YBPSP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar