Kamis, 13 Januari 2011

LANDASAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

LANDASAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif
Dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien menggunakan 7 langkah management kebidanan menurut Helen Varney yaitu :

I. PENGUMPULAN DATA
Pengkajian:
Tanggal :
Jam :
A. Data Subyektif.
a. Biodata.
- Identitas Pasien:
• Nama,
• umur, batasan usia yang dianggap normal untuk kehamilan adalah 20 sampai 35 tahun, jika ≤20 atau ≥35 tahun maka pasien beresiko tinggi dalam kehamilan dan juga persalinannya.
• agama,
• suku / bangsa,
• pekerjaan,
• pendidikan,
• kawin,
• umur kawin,
• lama kawin,
• alamat.
- Identitas Suami:
• Nama,
• umur,
• agama,
• suku / bangsa,
• pekerjaan,
• pendidikan,
• kawin,
• umur kawin,
• lama kawin,
• alamat.
b. Keluhan utama
Pada fase ini pasien mengalami gejala seperti perut terasa kenceng-kenceng (mulai dari ,punggung, pantat sampai perut bag bawah) ≥4.10’.40” teratur sejak pukul….., mengeluarkan lendir dan darah
c. Riwayat Kebidanan.
 Riwayat Mentruasi.
Menarche, siklus haid, banyaknya, dismenorhea (sebelum / saat haid), flour albus, warna, HPHT.
 Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Jika pada persalinan yang lalu melalui sesar maka untuk persalinan selanjutnya juga melalui sesar, usia anak (untuk mengetahui jarak kehamilan yang lalu dan yang sekarang)
 Riwayat KB.
Metode apa yang pernah digunakan, lama pemakaian, dan rencana KB yang akan datang.
 Riwayat Kehamilan Sekarang.
Trimester 1
 HPHT, UK, Keluhan selama hamil (umumnya mual, muntah, pusing), ANC min 1x dan imunisasi TT, penyuluhan (nutrisi)
Trimester II
 UK, keluhan selama kehamilan, Ibu mulai merasakan gerakan janin, ANC min 1x, penyuluhan (nutrisi, seman hamil)
Trimester III
 UK, keluhan selama kehamilan, ANC min 2x, penyuluhan (nutrisi, perawatan payudara, ), kapan ibu mulai merasakan keceng-kenceng (mulai dari punggung, bokong dan perut bag bawah)
d. Pola Kebiasaan.
 Kalau pasien rujukan (sudah dilakukan pemeriksaan oleh NAKES), pola kebiasaan dapat ditulis pada saat hamil dan inpartu (sudah ada diagnosa tegas), jika blm ada diagnosa, ditulis secara umum saja pola kebiasaan
 Pola Nutrisi.
Ibu makan biasanya 3x sehari, dgn porsi satu piring kecil (dengan tempe 1 potong, dgn sayur 1 mangkok kecil) dan buah 1 (pisang), pada saat ini ibu sudah makan(porsinya……. dengan komposisi…….),terakir makan jam…….
 Pola Aktivitas.
Pada fase aktif, disela-sela kontraksi ibu biasanya miring kiri kanan atau jika pasien masih kuat maka pasien diperbolehkan untuk jalan-jalan, menungging, jongkok atau merangkak untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penurunan kepala.
 Jika ketuban belum pecah = Ibu boleh melakukan mobilisasi untuk mempercepat penurunan kepala
 Jika ketuban sudah pecah = ibu tidak boleh berjalan-jalan
 Pola Istirahat dan tidur.
Mengalami gangguan istirahat tidur yang dipengaruhi oleh ketidak nyamanan dari rasa nyeri dan cemas. Seperti gangguan istirahat tidur.
 Pola Eliminasi.
o BAK
Pada fase aktif pasien biasanya mengalami polyuri, hal ini dikarenakan peningkatan lebih lanjut curah jantung selama persalinan dan kemungkinan peningkatan laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal.


o BAB
Pada fase aktif pasien biasanya tidak mempunyai keinginan untuk BAB, ini sebebabkan karena adanya penurunan gerak peristaltic usus sehingga proses pembentukan feses menjadi lambat.
 Pola personal hygiene.
Pada fase ini personal hygiene perlu karena terjadi peningkatan metabolism tubuh dan sekresi kelenjar keringat yang meningkat sehingga ibu perlu mandi atau ganti baju
e. Riwayat Kesehatan.
 Riwayat Kesehatan yang lalu.
Ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit menurun ( hipertensi, DM, Asma )atau menular ( hepatitis, TBC, ).
 Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit yang menyertai kehamilan saat ini
 Riwayat kesehatan keluarga.
Ditanyakan apakah dalam keluarganya ada yang menderita penyakit menurun ( hipertensi, DM, Asma )atau menular ( hepatitis, TBC, ), serta apa ada riwayat turunan kembar.
f. Keadaan Psikososial.
Ibu merasa cemas, gelisah dan ketakutan menjelang persalinan. Memasuki fase aktif, pasien mengalami penurunan stamina dan sudah tidak mampu lagi turun dari tempat tidur sehingga pasien membutuhkan bantuan dari keluarga terdekat (suami/ibu/mertua) untuk memberi dukungan mental pada pasien.
g. Latar belakang sosial budaya.
Kebanyakan pasien dan keluarga masih banyak yang menganut adat istiadat setempat. Misalnya saat pasien merasa nyeri kesakitan, keluarga biasanya memberikan minuman yang berasal dari orang pintar (dukun), asalkan hal itu tidak merugikan atau membahayakan bagi pasien dan janin maka tidak apa-apa hal itu dilakukan.
B. Data Obyektif.
Adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang terdiri dari, inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi pemeriksaan terdiri dari :
a. Keadaan umum.
 Baik : pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan berjalan.
 Lemah : pasien kurang atau tidak memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain dan pasien juga tidak mampu berjalan sendiri.
b. Tingkat kesadaran.
 Composmentis (kesadaran maksimal)
c. Postur tubuh.
 Tegak, lordose,
Kebanyakan pasien hamil mengalami lordose, hal ini karena pasien berusaha mengimbangi berat uterus yang semakin membesar.
d. TTV
 Tekanan darah : normalnya 100/70mmHg sampai 120/80 mmHg. Namun pada fase aktif mengalami peningkatan tekanan darah selama kontraksi, sistol 15-20 mmHg dan diastole 5-10 mmHg.
 Nadi : 80-100 x/menit, namun biasanya mengalami peningkatan saat fase aktif akibat dari peningkatan metabolism tubuh.
 Suhu : 36O, 5-37,5OC, suhu juga mengalami kenaikan saat fase aktif yaitu sekitar 0,5o sampai 1o C, karena adanya peningkatan metabolisme.
 RR : 16-24x/menit. Mengalami peningkatan frekwensi akibat dari metabolisme, tapi tidak ada peningkatan yang akurat karena dipengaruhi oleh rasa senang, nyeri, rasa takut dan penggunaan teknik pernafasan.
a. Tafsiran persalinan.
 TP = HPHT + 7,bulan + 9 / - 3,tahun
C. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi.
 Kepala.
Tidak tampak benjolan abnormal, rambut rontok, kebersihan kulit kepala.
 Muka.
Tidak tampak oedema, tampak cloasma gravidarum.
 Hidung.
Septum tampak simetris , tidak tampak polip.
 Mata.
Tampak simetris, conjungtiva tampak merah, selera tampak icterus, tidak tampak oedema palpebra.
 Telinga.
Tampak simetris, tidak tampak serumen.
 Gigi / mulut.
Mukosa mulut tampak lembab, tidak tampak astomatitis dan caries gigi.
 Leher.
Tidak tampak bendungan vena jugularis.
 Axila.
Tidak tampak pembesaran kelenjar limfe.
 Dada.
Tampak simetris, tidak tampak pernafasaan intercostae
 Payudara
Tampak simetris, tampak hyoperpigmentasi pada areola, tidak tampak benjolan mammae,
 Abdomen.
Tidak tampak luka bekas operasi sesar, tampak striae dan linea.

 Punggung.
Tidak tampak kelainan bentuk tulang belakang (spina bifida)
 Anus.
Tidak tampaak haemoroid.
 Genetalia.
Tampak bersih, tidak tampak oedema, tidak tampak varices, tampak darah bercampur lendir
 Ekstremitas.
Tampak simetris, tidak tampak oedema, tidak tampak varices.
2. Palpasi.
 Payudara : tidak teraba Benjolan abnormal, saat dipencet keluar kolostrum.
 Perut : Dinding perut teraba tidak tegang, adanya nyeri tekan pada derah simpisis (pasien tampak menyeringai)
Leopold I : TFU 3 jari dibawah Px ( TFU normal = 32-40 cm ) / teraba agak bulat lunak tidak melenting ( bokong )
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba panjang keras seperti papan, sebelah kiri teraba bagian kecil janin.(letak membujur)
Leopold III : Bagian terendah teraba bulat keras dan tak dapat digoyang .(letak kepala)
Leopold IV: Bagian terendah sudah masuk PAP 3/5.
 TBJ : (TFU-(11, 12) x 155 = ………… gr.
 His : ≥4.10’.40” teratur


3. Auskultasi.
 BJA : normalnya 120-140x/menit.
 Dada : tidak terdengar bunyi nafas tambahan.

4. Perkusi Reflek patela (+/+)
5. Pemeriksaan panggul : alat pengukur martin.
 Distansia spinarum  Jarak antar spina iliaka anterior supero kanan dan kiri (23-26 cm).
 Distansia kristarum  Jarak terjauh antara krista iliaka kanan dan kiri (26-29 cm).
 Distansia tuberum  Ukuran melintang dari pintu bawah panggul / ukuran inter tuber iskhii yaitu jarak antara tuber iskhiadikum kanan dan kiri (10,5-11 cm).
 Konjugata eksterna  ukuran Bondelouque : jarak antara tepi atas simpisis dan prosesus spinosus L V. (18-20 cm).
 Lingkar panggul  normalnya 80-100 cm
6. Pemeriksaan penunjang.
Lab : HB normal bumil 10-14 gr %.
7. Pemeriksaan dalam.
 Vulva vagina : darah lendir.
 Pembukaan : 4-10 cm.
 Ketuban : (+).
 Eff : 50-100 %.
 Bagian terendah : kepala
 Bagian terdahulu : oksiput kanan depan
 Penurunan : H.II
 Di sekitar bagian terdahulu tidak terdapat bagian terkecil dari janin.

8. Kesimpulan :
G1P00000 umur kehamilan 39 minggu, intra uterine,letak membujur, tunggal hidup, jalan lahir normal, bagian terdahulu kepala, keadaan umum baik dengan inpartu kala I fase aktif.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH DAN KEBUTUHAN DASAR
a. DX : G1P00000 UK 39 minggu, tunggal, letak membujur, intra uterin,jalan lahir normal, DJJ 140x/menit, keadaan umum ibu baik, inpartu kala I fase aktif.
DS : Ibu mengatakan kehamilan pertama, usia kehamilan 39 minggu.
DO :
1. TP : HPHT = hari + 7, bulan + 9/3, tahun
2. KU : baik
3. Inspeksi
• Abdomen : perut tampak membesar, tampak adanya striae dan linia
• Genetalia : ada pengeluaran lendir dan darah
4. Palpasi
• Leopold I
TFU : Normalnya 32-40 cm
Teraba lunak, bulat dan tidak melenting (bokong)
• Leopold II
Bagian kanan ibu: teraba panjang dan keras seperti papan (punggung)
Bagian kiri ibu: teraba bagian-bagian kecil (letak membujur)
• Leopold III
Bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting (letak kepala)
• Leopold IV
Bagian terendah sudah masuk PAP 3/5
5. Auskultasi
DJJ : normalnya 120-160x/menit
6. VT
• Vulva vagina : ada lendir dan darah
• Pembukaan : 4-10 cm
• Ketuban : normalnya (+) sampai (-)
• Effacement : 50 – 100 %
• Bagian terendah :normalnya kepala
• Bagian terdahulu : oksiput kanan depan
• Penurunan :normalnya H.II
• Disekitar bagian terdahulu tidak teraba bagian kecil janin

b. Masalah
1. Nyeri karena adanya his.
DS : ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
DO : ibu tampak menyeringai
2. Cemas (menghadapi persalinan)
DS : ibu mengatakan akut menghadapi persalinan
DO : ibu tampak gelisah

c. Kebutuhan Dasar
1. Pemenuhan nutrisi dengan memberikan makanan dan minuman yang manis dengan porsi kecil bila ibu menginginkan
2. Mobilisasi dengan miring ke kanan atau ke kiri
3. Eliminasi dengan mengosongkan kandung kemih bila ibu menginginkan
4. Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda bahaya persalinan

III. DX POTENSIAL: -


IV. MENILAI ADANYA KEBUTUHAN SEGERA: -

V. INTERVENSI

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 6 jam diharapkan ibu memasuki kala 2
Kriteria hasil : adanya tanda-tanda kala II :
• dorongan ibu untuk mengeran
• tekanan pada anus
• perinium menonjol
• vulva membuka

Intervensi dan Rasional:
1. Pendekatan teraupetik kepada ibu dan keluarga pasien
Rasional : Agar ibu dan keluarga dapat bekerjasama dengan petugas
2. Berikan nutrisi dengan memberikan makanan ringan dan minuman yang manis diantara his.
Rasional : Glukosa langsung diserap dalam metabolisme tubuh sehingga dapat memberikan tambahan tenaga pada saat persalinan.
3. Anjurkan pada ibu untuk mobilisasi seperti mika-miki
Rasional : Dapat mengurangi sedikit sara nyeri yang dirasakan oleh ibu
4. Anjurkan pada ibu untuk BAB/BAK
Rasional : Untuk mencegah terjadinya distensi kandung kemih yang akhirnya bisa menyebabkan proses persalinan yang semakin panjang
5. Berikan KIE kepada ibu tentang tanda bahaya persalinan
Rasional : Agar ibu mengetahui tentang tanda bahaya persalinan supaya ibu dapat mempersiapkan apabila terjadi bahaya dalam persalinan dan membutuhkan tindakan rujukan
6. Ajarkan teknik relaksasi pada ibu.
Rasional : Agar kebutuhan O2 terpenuhi dan mencegah iskemi jaringan.
7. Berikan sentuhan (masase) dengan menggosok punggungnya.
Rasional : Masase ringan dapat memperlancar peredaran darah.
8. Berikan lingkungan yang tenang
Rasional : Ibu akan merasa lebih nyaman
9. Ajaklah orang terdekat (suami / ibunya) untuk menemani ibu.
Rasional : Kehadiran orang terdekat akan memberi dukungan psikologis.
10. Anjurkan pada ibu untuk selalu berdo'a dan beri semangat.
Rasional : Psikologis ibu lebih tenang dan pasrah kepada Tuhan YME.
11. Observasi setiap 4 jam sekali
Rasional : untuk memantau kemajuan persalinan
12. Observasi kemajuan persalinan sesuai partograf
Rasional : untuk mendeteksi dini adanya penyulit dalam persalinan

VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan teraupetik kepada ibu dan keluarga pasien
2. Memberikan nutrisi dengan memberikan makanan ringan dan minuman yang manis diantara his.
3. Menganjurkan pada ibu untuk mobilisasi seperti mika-miki, terlentang
4. Menganjurkan pada ibu untuk BAB/BAK
5. Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda bahaya persalinan
6. Mengajarkan teknik relaksasi pada ibu.
7. Memberikan sentuhan (masase) dengan menggosok punggungnya.
8. Memberikan lingkungan yang tenang
9. Mengajak orang terdekat (suami / ibunya) untuk menemani ibu.
10. Menganjurkan pada ibu untuk selalu berdo'a dan beri semangat.

VII. EVALUASI
1. S : Ibu mengatakan ingin mengejan dan merasa bayinya akan keluar

O :
i. Genetalia :
VT:
 Pembukaan : Ø 10 cm.
 Ketuban : (+) sampai (-)
 Eff : 100 %.
 Bagian terendah : kepala
 Bagian terdahulu : Oksiput kanan depan
 Penurunan : H.IV
 Di sekitar bagian terdahulu tidak terdapat bagian terkecil dari janin.
• DJJ :140x/mnt
• His : 4.10’.40”
• Blass : kosong
A : Inpartu kala II
P :
1. Persiapan alat pada kala I fase aktif
2. Persiapan tempat dan penolong (APN langkah 2-6)
3. Persiapan pertolongan kelahiran bayi (APN langkah 7-33)

2. S : Ibu mengatakan bayinya telah lahir
O : TFU setinggi pusat, adanya uterus globuler, ada semburan darah, tampak tali pusat di depan vulva, blass lunak
A : Inpartu kala III
P : MAK 3 (APN langkah 34-40)

3. S : ibu mengatakan ari-ari telah lahir
O :1. TFU 2 jari dibawah pusat
2. plaenta lahir lengkap:
• Kotiledon berjumlah 16-20 buah
• Selaput utuh
• Panjang tali pusat normalnya 50-75 cm
• Insersi tali pusat, normalnya sentralis
• Berat plasenta, normalnya 350-500 gr
A : Inpartu kala IV
P : 1. Observasi TTV 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam ke dua,
2. Anjurkan makan dan minum
3. Anjurkan untuk istirahat
4. Masase saat perut terasa lembek, observasi kontraksi, blas dan perdarahan

4. S : ibu mengatakan telah melahirkan anaknya sejak 2 jam yang
Lalu
O :
• TTV :
Tensi : normalnya 110-120 mmhg
Nadi : normalnya 60-100x/menit
Suhu : normalnya
RR : normalnya 16-24 x/menit
• TFU : 2 jari dibawah pusat
• Perdarahan : 80 cc
A : 2 jam post partum
P :
- Observasi TTV setiap 4 jam sekali
- Anjurkan ibu makan makanan yang tinggi protein
- Anjurkan ibu agar mau menyusui bayinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar