Selasa, 28 Juni 2011

askeb ca mamae pkm dukuh klopo jombang

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. “N” UMUR 48 TAHUN DENGAN CA MAMAE
DI POSKESDES MOROSUNGGINGAN
DUKUH KLOPO
JOMBANG

Oleh :

AGUSTIN PRASETYANINGATI
NIM. 090403002

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEMKAB JOMBANG
2011
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan pada Ny. “N” umur 48 tahun dengan CA Mamae di Poskesdes Morosunggingan Dukuh Klopo Jombang

Telah disahkan pada :
Hari :
Tanggal :

Mahasiswa


AGUSTIN PRASETYANINGATI
NIM. 090403002

Mengetahui,


Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik



ANIS SATUS., S.Kp.,Ns.,M.Kes IS.,Amd.Keb

Bidan Koordinator



EMELDA DEWI M. , Amd.Keb





KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa dengan segala rahmad dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan kebidanan dengan judul Asuhan kebidanan Pada Ny. “N” umur 48 tahun dengan CA Mamae Di Poskesdes Morosunggingan Dukuh Klopo Jombang.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan asuhan kebidanan ini penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan serta dukungan dari berbagai pihak untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Lukman Taufik., SKM selaku kepala Puskesmas Dukuh Klopo
2. Emelda Dewi.,Amd.Keb selaku bidan koordinator KIA Puskesmas Dukuh Klopo
3. Ismariyatul Q.,Amd.Keb selaku Dosen Pembimbing Praktek Poskesdes Morosunggingan
4. Anis Satus S.Kp.Ns.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik di STIKES PEMKAB Jombang
5. Semua pihak yang mendukung dalam penyusunan asuhan kebidanan
Penulis Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu Penulis mengharapkan Saran dan Kritik dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan asuhan kebidanan ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga asuhan kebidanan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, Amin


Jombang, Juni 2011


Penulis





BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG
Kanker payudara menduduki tempat no 2 dari insiden semua tipe kanker di Indonesia menurut Prof.Soetomo Tjokronegoro. Umur penderita kanker payudara yang termuda adalah 20-29 tahun,yang tertua 80-89 tahun dan terbanyak umur 40-49 tahun yakni 130 kasus sedangkan angka pertama insidens tipe kanker di Indonesia yaitu Kanker serviks dan yang ke 3 adalah kanker nasofarinks.
Kemampuan pasien yang di diagnosis kanker payudara bertahan hidup masih mencapai 5 tahun sejak awal di diagnosis kanker payudara sekitar 93 %.
Jika kanker telah menyebar secara regional saat di diagnosis kemampuan bertahan hidup selama 5 tahun menjadi 72 % dan untuk seseorang dengan metastasis yang luas saat di diagnosis kemampuan bertahan hidupnya hanya 18 %.
.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu megembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita dengan Ca Mamae
1.2.2 Tujuan Khusus
Mampu melakukan asuhan kebidanan berdasarkan 7 langkah menurut Helen Varney yang meliputi :
1.2.2.1 Melakukan pengkajian data yaitu mengumpulkan data Subyektif dan Obyektif pada wanita dengan Ca Mamae
1.2.2.2 Mengidentifikasi masalah dan diagnosa kebidanan pada wanita dengan Ca Mamae.
1.2.2.3 Mengantisipasi masalah potensial atau diagnosa lainnya pada wanita dengan Ca Mamae
1.2.2.4 Melakukan identifikasi kebutuhan segera pada wanita dengan Ca Mamae.
1.2.2.5 Melaksanakan rencana asuhan secara menyeluruh pada wanita dengan Ca Mamae.
1.2.2.6 Melaksanakan rencana secara efisien dan aman pada wanita dengan Ca Mamae
1.2.2.7 Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada wanita dengan Ca Mamae.

1.3 CARA PENYUSUNAN ASUHAN KEBIDANAN
1.3.1 Rancangan Penulisan
Metode ini yang dipakai dalam penyusunan asuhan kebidanan ini adalah deskriptif dalam studi pustaka yaitu menggambarkan secara nyata tentang kondisi sakit ini dengan perbandingan antara teori dengan kasus nyata pada wanita dengan Ca Mamae.

1.3.2 Teknik pengumpulan data
1.3.2.1 Wawancara yaitu anamnesa langsung dengan pasien dan keluarga pasien.
1.3.2.2 Observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap klien dan keluarga
1.3.2.3 Pemeriksaan fisik yaitu melakukan pemeriksaan mulai dari inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dan pemeriksaan penujang.
1.3.2.4 Studi kepustakaan yaitu data yang di peroleh dari buku dan makalah yaitu berhubungan dengan wanita dengan Ca Mamae.

1.4 TEMPAT DAN WAKTU PENYUSUNAN
Tempat
Di Poskesdes Morosunggingan Dukuh Klopo Jombang
Waktu
Tanggal 15 Juni 2011 jam 11.00 WIB

1.5 MANFAAT
1.4.1 Bagi Masyarakat
Untuk mengetahui sedini mungkin tentang gejala klinik dan penatalaksanaan atau pencegahan Ca Mamae

1.4.2 Bagi Institusi pendidikan
Sebagai tambahan referensi buku mahasiswa untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang Ca Mamae.



1.4.3 Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan tentang diare dan dapat melakukan Asuhan Kebidanan pada wanita dengan Ca Mamae.

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka
Terdiri dari :
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.3 Faktor risiko
2.4 Manifestasi klinis
2.5 Pemeriksaan penunjang
2.6 Komplikasi
2.7 Gejala klinis
2.8 Diagnosis
2.9 Pencegahan
3.0 Stadium kanker
3.1 Penatalaksanaan
3.2 konsep dasar asuhan kebidanan
BAB III : Tinjauan Kasus
Meliputi pengkajian, analisa data, diagnose masalah, diagnose masalah potensial, kebutuhan tindakan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup
Meliputi kesimpulan dan saran
BAB VI : Daftar Pustaka





BAB II
TINJAUAN TEORI


2.1 KONSEP DASAR CA MAMAE
2.1.1 Definisi
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005)
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas

2.1.2 Etiologi
Tanda dan gejala Fase awal kanker payudara asimptomatik (tanpa ada tanda dan gejala). Tanda awal yang paling umum terjadi adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara. Kebanyakan 90 % ditemukan oleh wanita itu sendiri, akan tetapi di temukan secra kebetulan, tidak dengan menggunakan pemeriksaan payudara sendiri (sarari), karena itu yayasan kanker menekankan pentingnya melakukan sarari.
Tanda dan gejal lanjut dari kanker payudara meliputi kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting susu, dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah, dari putting. Kulit Peau d’ orange, kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan tanda lanjut dari penyakit.
Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis, batuk menetap, anoreksi atau berat badan yang turun, gangguan pencernaan, pusing, penglihatan yang kabur dan sakit kepala.


2.1.3 Faktor risiko
 Wanita usia ≥30 tahun
 Melahirkan anak pertama usia ≥35tahun
 Tidak kawin atau nulipara
 Menarche ≤12 tahun
 Menopause usia ≥55 tahun
 Pernah mengalami trauma atau infeksi dan operasi tumor jinak payudara
 Terapi hormonal lama
 Mempunyai kanker payudara kontralateral
 Pernah mengalami radiasi daerah dada
 Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara

2.1.4 Manifestasi klinis
Pasien biasanya datang dengan keluhan benjolan pada payudara,rasa sakit ,keluar cairan dari putting susu timbulnya kelainan kulit pembesaran kelenjar getah bening. Setiap kelainan pada payudara harus di pikirkan ganas sebelum di buktikan tidak.
Dalam anamnesis di tanyakan adanya factor risiko pada pasien dan pengaruh siklus haid terhadap keluhan dan perubahan ukuran tumor.

2.1.5 Pemeriksaan penunjang
1) Mammografi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari payudara, hal ini mendeteksi secara dini tumor atau kanker.
2) Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor sulit dengan kista.
3) CT. Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ lain
4) Sistologi biopsi aspirasi jarum halus
5) Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
(Michael D, dkk, 2005, hal : 15-66)



2.1.6 Komplikasi
Komplikasi dari kanker payudara adalah metastase ke tulang, jika hal itu terjadi di tulang belakang maka akan terjadi kompresi medula spinalis.

2.1.7 Gejala klinik
Gejala-gejala kanker payudara antara lain, terdapat benjolan di payudara yang nyeri maupun tidak nyeri, keluar cairan dari puting, ada perlengketan dan lekukan pada kulit dan terjadinya luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama, rasa tidak enak dan tegang, retraksi putting, pembengkakan lokal.
Gejala lain yang ditemukan yaitu konsistensi payudara yang keras dan padat, benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar payudara. (Erik T, 2005)

2.1.8 Diagnosis
Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologis yang dilakukan dengan :
1. Biopsi eksisi : mengangkat seluruh jaringan tumor dengan sedikit jaringan sehat disekitarnya bila tumor ≤5 cm
2. Biopsi insisi : mengangkat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat dilakukan untuk tumor-tumor yang inoperable dan ≥5 cm

2.1.9 Pencegahan
1. Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.
2. Jika menemukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.
3. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10 % dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.
4. Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan estrogen.
5. Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
6. Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga, semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
7. Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan risiko penyakit.
8. Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada usia > 50 th
9. Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara

2.1.10 Stadium kanker payudara
Stadium 1 : tumor terbatas pada payudara dengan ukuran ≤2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot pertoralis tanpa dugaan mestastasis axila
Stadium II : tumor dengan diameter ≤2 cm dengan mestastasis axila atau tumor dengan diameter 2-5 cm dengan/tanpa mestastasis axila
Stadium IIIa : tumor dengan diameter ≥5 cm tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya dengan/tanpa mestastasis axila yang masih bebas satu sama lain atau tumor dengan mestastasis axila yang melekat
Stadium IIIb : tumor dengan metastasis infra atau supraklafikula atau tumor yang telah menginfiltrasi kulit atau dinding toraks
Stadium IV : tumor yang telah mengadakan mestastasis jauh

2.1.11 Penatalaksanaan
Pembedahan
1. Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai dari lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena).
2. Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua kelenjar limfe dilateral otocpectoralis minor.
3. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan aksial
1) Mastektomi radikal
Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya : seluruh isi aksial.
2) Mastektomi radikal yang diperluas
Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar limfe mamaria interna.

Non pembedahan
1. Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut; pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.
2. Kemoterapi
Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut.
3. Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen, coferektomi adrenalektomi hipofisektomi.

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA CA MAMAE
I. PENGKAJIAN
Tanggal : Jam :
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata (umur)
Paling banyak terjadi pada wanita berumur 40-49 tahun.
2. Alasan Kunjungan
Mengeluh adanya benjolan abnormal di payudara, keluar cairan dari putting susu, timbulnya kelainan kulit yaitu kulit berwarna merah dan payudaramengeras,bengkak dan nyeri.

3. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat haid
Menarche : biasanya pasien dengan ca mamae adalah ≤12 tahun
Siklus : tidak berpengaruh
Lamanya : tidak berpengaruh
Banyaknya : tidak berpengaruh
Dysmenorrhea : tidak berpengaruh
Fluoralbus : tidak berpengaruh

b. Riwayat kehamilan
Pada wanita nulipara

c. Riwayat Persalinan
Tidak mempengaruhi terjadinya ca mamae
d. Riwayat KB
Biasanya memakai KB hormonal yang terlalu lama
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya.
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama .
apakah pernah mengalami infeksi,trauma atau operasi jinak payudara
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh adanya benjolan pada payudara,nyeri dan timbul kelainan kulit payudara
c. Riwayat kesehatan keluarga
Terdapat riwayat keluarga dengan kanker payudara
5. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Nafsu makan tidak terpengaruh
b. Pola Istirahat
Terganggu karena adanya nyeri dan benjolan abnormal pada payudara
c. Pola aktivitas
Lebih banyak istirahat karena membatasi gerakan saat nyeri datang
d. Pola eliminasi
BAB dan BAK tidak terpengaruh
e. Pola personal hygiene
Personal hygiene cukup
6. Keadaan psikososial
a. Keadaan psikologi : pasien khawatir dengan kondisinya
b. Keadaan sosial : membutuhkan bantuan orang lain saat melakukan pekerjaan tertentu.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : TD : meningkat S : 365 – 375 0C
N: meningkat RR : meningkat
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Mata : conjungtiva pucat, sclera putih, kelopak mata tidak cowong.
Axila : terdapat pembesaran kelenjar limfe
Payudara : adanya benjolan abnormal dan kelainan kulit yaitu kemerahan
b. Auskultasi
Dada : tidak terdengar ronchi dan wheezing
c. Perkusi
Reflek patella +/+
3. Pemeriksaan Penunjang
- USG
- Mammografi
- Aspirasi jarum halus

II. INTERPRESTASI DATA DASAR DAN DIAGNOSA MASALAH
Dx : Ny “…” umur ... tahun dengan Ca Mamae
Ds : Ibu mengeluh adanya benjolan pada payudara, kemerahan dan nyeri
DO : K/U : lemah
Kesadaran : Composmentris
TTV : TD : meningkat S : 365 – 375 0C atau 375 0C
N : meningkat RR : meningkat
Antara payudara kanan dan kiri berbeda yaitu pada payudara kanan terlihat adanya benjolan abnormal dan kemerahan.

Pemeriksaan Penunjang
- USG
- Mammografi
- Aspirasi jarum halus


III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
- Efek kemoterapi
- Metastase

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
HE tentang kemoterapi dan metastase

V. INTERVENSI
Dx : Ny “…” umur …. tahun dengan Ca Mamae
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x30 menit diharapkan pasien dalam keadaan baik.
Kriteria Hasil : K/U : baik
Kesadaran : Composmentris
TTV : TD : 110/70-130/90 mmHg S : 365 – 375 0C
N : 60-100x/menit RR : 18-24x/menit
Pemeriksaan Penunjang
- USG
- Mammografi
- Aspirasi jarum halus

Intervensi :
1. Melakukan pendekatan terapiutik pada pasien
Rasional : agar terjalin kerja sama yang baik antara nakes dan pasien dan dapat kooperatif dalam memberikan asuhan kebidanan
2. Ukur tanda-tanda vital
Rasional : untuk mengetahui perkembangan kesehatan pasien
3. Anjurkan ibu untuk melakukan kemoterapi
Rasional : untuk menghambat pertumbuhan sel kanker
4. Anjurkan ibu untuk kontrol rutin
Rasional : untuk memantau perkembangan kesehatan pasien




Masalah : gangguan rasa nyaman nyeri
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x30 menit diharapkan nyeri berkurang
Kriteria Hasil : Nyeri berkurang atau hilang
Ekspresi wajah tenang

Intervensi :
1. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi selanjutnya.
2. Beri posisi yang menyenangkan.
Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat secara efektif dan dapat mengurangi nyeri.
3. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh jaringan.
4. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
Rasional : untuk mempercepat proses penyebuhan

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : Jam :
Melakukan tindakan sesuai dengan intervensi, implementasi yang komprehensif merupakan perwujudan dari perencanaan yang telah disusun pada tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan dapat diselesaikan dengan baik bila diterapkan berdasarkan diagnosa masalah.

VII. EVALUASI
Tanggal : Jam :

Merupakan seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan dan kriteria. Guna evaluasi ini adalah untuk menyusun langkah baru dalam asuhan kebidanan, menunjang tanggung jawab dan tanggung gugat dalam asuhan kebidanan :

S : Data yang didapat dari pernyataaan klien / keluarga secara langsung
O : Data yang didapat dari hasil pemeriksaan dan observasi
A : Pernyataan gangguan yang terjadi atas dasar subyektif dan obyektif
P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi.



























BAB III
TINJAUAN KASUS
Ny. “N” UMUR 48 TAHUN DENGAN CA MAMAE


I. PENGKAJIAN
Tanggal : 15 Juni 2011 Jam : 11.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1.1 IDENTITAS KLIEN
Nama Istri : Ny. “N” Nama Suami : Tn. “K”
Umur : 48 th Umur : 50 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa Suku/bangsa : Jawa
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : parkir
Penghasilan : - Penghasilan : ± Rp 10.000/hari
Alamat : Morosunggingan Alamat : Morosunggingan

1.2 STATUS PERKAWINAN
Kawin keberapa : 1 Kawin keberapa : 1
Lama kawin : 25 Th Lama kawin : 25 Th
Umur kawin : 23 Th Umur kawin : 25 Th

1.3 KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan ada benjolan di payudara sebelah kanan, nyeri dan kemerahan
± 13 bulan ini dan sudah pernah melakukan kemoterapi.

1.4 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ibu mengatakan sejak mei 2010 ibu melihat ada benjolan pada payudara sebelah kanan, keras dan nyeri jika tersentuh. Kemudian ibu memeriksakan ke puskesmas tentang penyakitnya lalu ibu mendapat surat rujukan untuk periksa ke poli RSUD SWADANA Jombang. Setelah di RSUD, ibu di periksa dan di diagnosa ca mamae lalu ibu di anjurkan untuk melakukan kemoterapi di RSUD DR SOETOMO Surabaya hingga sekarang ibu sudah melakukan kemoterapi 8x.

1.5 RIWAYAT KEBIDANAN
a. Riwayat Haid
Menarche : 10 tahun
Siklus : tidak teratur
Lamanya : 6 hari
banyaknya : 2x ganti softek
Warna : merah
Bau : anyir
Fluor albus : -
HPHT : -
Dysmenorrhea : -
b. Riwayat kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu
Kawin ke Kehamilan Persalinan Anak Nifas Penyulit
ke UK Jenis Penolong Tempat Penyulit BBL JK Hidup
1 1 9 bln N Bidan BPS - 2700 Pr 24 th -
1 2 9 bln N Bidan BPS - 2800 Pr 17 th -
1 3 9 bln N Bidan BPS - 3000 Lk 9 th -

1.6 RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien sebelumnya sudah menderita kanker payudara selama ±13 bulan, pasien sudah pernah melakukan kemoterapi 8x di RSUD Dr Soetomo.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara yaitu saudara perempuan dari ibu pasien.

1.7 RIWAYAT KB
Ibu mengatakan mengikuti KB setelah melahirkan anak ke 1 pasien menggunakan KB suntik 3 bulanan selama 2 tahun kemudian mengganti KB Pil plano tab selama 3 tahun ,setelah melahirkan anak ke 2 pasien kembali menggunakan KB suntik 3 bulanan selama 5 tahun, setelah melahirkan anak ke 3 pasien menggunakan KB suntik selama 5 tahun kemudian mengganti KB Pil. Setelah ada benjolan,pasien disarankan oleh bidan untuk tidak menggunakan KB.

1.8 KEADAAN PSIKOSOSIAL
Ibu merasa cemas dengan keadaannya saat ini karena ibu mengeluh sering nyeri jika payudaranya tersentuh.

1.9 POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Pola Nutrisi
Sebelum : makan ; 3x/hari (nasi, lauk pauk, sayur, buah)
minum : 7-8 gelas/hari (air putih, teh)
Selama : makan ; 3x/hari (nasi, lauk pauk, sayur, buah)
minum : 7-8 gelas/hari (air putih, teh)
b. Pola aktivitas
Sebelum : Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga
Selama : Ibu hanya berbaring, miring ke kiri
c. Pola Istirahat
Sebelum : siang : ± 1-2 jam/hari
malam : ± 6-7 jam/hari
Selama : Ibu sulit tidur karena nyeri yang dirasakan
d. Pola Eliminasi
Sebelum : BAB : 1x/hari (lunak, warna kuning, bau khas)
BAK ; 6x/hari (warna kuning, jernih, tidak nyeri)
Selama : BAB : 1x/hari (lunak, warna kuning, bau khas)
BAK ; 6x/hari (warna kuning, jernih, tidak nyeri)

B. DATA OBYEKTIF
2.1 Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Keadaan umum : cukup
c. BB/TB : 54 kg/150 cm
d. TTV : T : 120/80 mmHg s : 37oC
N : 84 x/menit RR : 24 x/menit

2.2 Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak ada benjolan, tidak adaluka
Muka : tidak pucat, tidak oedem,
Mata : simetris, sclera tidak kuning, conjungtiva merah muda
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada pernaafasan hidung
Mulut : simetris, tidak ada stomatitis, tidak ada gigi palsu
Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid maupun bendungan vena jugularis
Dada : antara mamae kanan dan kiri tidak sama yaitu mamae kanan asimetris, terdapat bercak putih-putih pada payudara atas dan kemerahan. Pada mamae kiri putting susu menonjol, an bersih serta tidak ada benjolan abnormal.
Perut : simetris tidak ada pembesaran perut
Ekstremitas : tidak oedem , tidak ada kelainan gerak

2.3 Pemeriksaan penunjang
USG :

II. INTERPRESTASI DATA DASAR
Dx : Ny ”N” umur 48 tahun dengan Ca Mamae
Ds : Ibu mengeluh adanya benjolan pada payudara, kemerahan dan nyeri
DO : K/U : lemah
Kesadaran : Composmentris
TTV : TD : 120/80 mmHg S : 365 0C
N : 80x/mnt RR : 20x/mnt
Antara payudara kanan dan kiri berbeda yaitu pada payudara kanan terlihat adanya benjolan abnormal dan kemerahan.

Pemeriksaan Penunjang
- USG

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
- Efek kemoterapi
- Metastase

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
- HE tentang kemoterapi dan metastase

V. INTERVENSI
Dx : Ny”N” umur 48 tahun dengan Ca Mamae
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x30 menit diharapkan pasien dalam keadaan baik.
Kriteria Hasil : K/U : baik
Kesadaran : Composmentris
TTV : TD : 110/70-130/90 mmHg S : 365 – 375 0C
N : 60-100x/menit RR : 18-24x/menit
Pemeriksaan Penunjang
- USG
- Mammografi
- Aspirasi jarum halus

Intervensi :
1. Melakukan pendekatan terapiutik pada pasien
Rasional : agar terjalin kerja sama yang baik antara nakes dan pasien dan dapat kooperatif dalam memberikan asuhan kebidanan
2. Ukur tanda-tanda vital
Rasional : untuk mengetahui perkembangan kesehatan pasien
3. Anjurkan ibu untuk melakukan kemoterapi
Rasional : untuk menghambat pertumbuhan sel kanker
4. Anjurkan ibu untuk kontrol rutin
Rasional : untuk memantau perkembangan kesehatan pasien




Masalah : gangguan rasa nyaman nyeri
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x30 menit diharapkan nyeri berkurang
Kriteria Hasil : Nyeri berkurang atau hilang
Ekspresi wajah tenang

Intervensi :
1. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
Rasional : Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan rasa nyeri yang dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi selanjutnya.
2. Beri posisi yang menyenangkan.
Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat secara efektif dan dapat mengurangi nyeri.
3. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh jaringan.
4. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
Rasional : untuk mempercepat proses penyembuhan

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 15 Juni 2011 Jam : 11.30 WIB
Dx : Ny. “N” umur 48 tahun dengan Ca Mamae

Intervensi
1. Melakukan pendekatan terapiutik pada pasien dengan senyum salam sapa dan anamnesa
2. Mengukur tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmhg S : 36,4 ºC N : 84x/mnt
RR : 24x/mnt
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan kemoterapi tgl 5 Juli 2011
4. Menganjurkan ibu untuk kontrol rutin


Masalah : gangguan rasa nyaman nyeri
Intervensi :
1. Mengkaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
Ibu nyeri pada payudara bagian kanan, skala nyeri : 3-4 penyebaran ca mamae adalah diatas putting memutar
2. Memberi posisi yang menyenangkan saat istirahat yaitu menghindari tidur miring ke kanan atau tidur tidak miring
3. Menganjurkan teknik relaksasi napas dalam yaitu dengan bernapas melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut
4. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi yaitu pemberian analgetik : asam mefenamat 3 x 500 mg

VII. EVALUASI
Tanggal: 15 Juni 2011 Jam: 12.00 WIB
S : Px mengatakan lega atas penjelasan nakes dan ekspresi wajah agak tenang
O :
T : 120/80 mmHg N : 80 x/mnt S : 36,5ºC
RR : 24x/mnt
A : Ny. “N” umur 58 tahun dengan Ca Mamae
P : 1.Menganjurkan px untuk istirahat yang cukup
2.Memantau observasi TTV
3.Melanjutkan intervensi : terapi obat : asam mefenamat 3 x 500 mg
4. menganjurkan ibu untuk melakukan kemoterapi tgl 5 Juli 2011
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa mengenai lingkungan yang terjadi antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “N” usia 48 tahun dengan Ca Mamae , diperoleh kesenjangan antara lain :

4.1 Pengkajian
Pada tahap pengkajian tidak terdapat kesenjangan teori dengan tinjauan kasus,keluarga klien dan klien sangat kooperatif dalam menjawab pertanyaan nakes.

4.2 Identifikasi diagnosa dan masalah
Pada diagnosa dan masalah tidak diperoleh kesenjangan antara teori dengan tinjauan kasus.

4.3 Antisipasi masalah potensial
Dari masalah potensial ditemukan masalah yaitu nyeri.Dalam hal ini penulis menyusun dan melaksanakan intervensi sesuai dengan konsep dasar.

4.4 Identifikasi kebutuhan segera
Intervensi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan segera klien mengacu pada tinjauan pustaka sehingga dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

4.5 Intervensi
Pada intervensi tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus.

4.6 Implementasi
Dalam pelaksanaannya sesuai dengan intervensi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini penulis menyusun implementasi sesuai dengan waktu dan sesuai dengan pelayanan kesehatan yang dilakukan pada pasien.



4.7 Evaluasi
Pada konsep dasar asuhan kebidanan evaluasi merupakan penulisan apakah rencana berhasil atau tidak sesuai dengan pelayanan kesehatan yang telah ditentukan. Pada tinjauan kasus ini tujuan masalah belum teratasi sehingga intervensi perlu dilanjutkan dirumah.

BAB V
P E N U T U P


1.1 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “N” umur 48 tahun dengan Ca Mamae menyimpulkan sebagai berikut : dalam pengkajian data obyektif keadaan umum pasien baik, kesadaran composmentis, T : 120/80 mmHg N : 80x/menit, S : 36,5 0C
RR : 24x/menit. Identifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan segera adalah HE tentang efek kemoterapi yaitu adanya hiperpigmentasi pada kulit dan rambut menjadi rontok, sedangkan pada implementasi dilakukan sesuai dengan rencana dari semua hal itu pada tanggal 15 Juni 2011 hasil evaluasi catatan perkembangan kondisi pasien sudah membaik, nyeri dan cemas berkurang.

1.2 SARAN
1.2.1 Bagi Lahan Praktek
Dalam melakukan pengkajian tindakan dengan cepat dan cermat sehingga dapat segera diambil keputusan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga mencegah terjadinya komplikasi yang lebih cepat.

1.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Untuk meningkatkan pemahaman penulis dan kami berharap semoga dalam penyediaan sumber pustaka dapat lebih lengkap sehingga mahasiswa tidak merasa kesulitan dalam mencari kepustakaan.

1.2.3 Bagi penulis
Penulis mendapat tambahan wawancara tentang diare dan dapat melakukan asuhan kebidanan pada wanita dengan Ca Mamae

DAFTAR PUSTAKA

Dongoes,Marylin.1989.Nursing Care Plans.USA Philadelphia

Gale,Daniele.1996.Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.Jakarta.EGC

Junadi,Purnawan.1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius.

Mansjoer, A. 2006. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II. Jakarta. Media Aesculapius.

Syaifuddin Abd.Bari. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBDSP

Winjosatro,Hanifa. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta. YBDSP
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar